Advertorial
Intisari-Online.com – Nama Donald Trump sudah menjadi pembicaraan sejak pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016.
Dan setelah menjadi Presiden AS, namanya semakin kuat di media dan dunia. Sebab, ia telah menjadi presiden salah satu negara adi kuasa di dunia.
Namun pada sebuah survei global berikut ini, Presiden Trump berada di tempat keempat dan ketiga dari tiga pemimpin negara yang masuk top list.
Siapa yang mengalahkan Presiden Trump?
Baca Juga : Donald Trump: Arab Saudi Tidak Akan Bertahan Lebih dari 2 Minggu Tanpa Bantuan Militer AS
Dilansir dari CNN pada Selasa (2/10/2018), Pusat Penelitian Pew, sebuah lembaga yang berbasis nonpartisan, Washington, melakukan survei atau jajak pendapat.
Survei ini diikuti oleh 26.112 responden dari 25 negara sejak 20 Mei hingga 12 Agustus 2018.
Mereka ingin mengetahui siapakah pemimpin negara atau pemimpin internasional yang dipercaya oleh orang-orang di dunia.
Hasilnya, pemimpin internasional yang paling dipercaya adalah Kanselir Jerman, Angela Merkel.
Merkel sudah menjadi Kanselir Jerman sejak tahun 2015. Tidak hanya itu, dia juga disebut sebagai salah satu wanita paling berkuasa di dunia dan pemimpin Free World.
Bahkan Merkel mendapat angka 52% dari semua responden. Artinya hampir setengah respon memilih wanita berusia 64 tahun tersebut.
Untuk posisi nomor dua dipegang oleh Presiden China, Xi Jinping. Dia mendapat angka 34%.
Angka tersebut hanya berbeda 4% dari Presiden Rusia, Vladimir Putih yang mendapat angka 30%. Sementara Presiden Trump berada di posisi keempat dengan 27%.
Melihat angka tersebut, berarti orang-orang di dunia “tidak begitu percaya” kepada Trump untuk "melakukan hal yang benar dalam urusan dunia”.
Sebab, angka ini juga lebih rendah selama kepresidenan Barack Obama terkait peran AS dalam urusan internasional.
Baca Juga : Korut Enggan Lakukan Denuklirisasi karena Kim Jong-un Tidak Percaya Trump, Kesepakatan Batal Dong?
Apa alasan Presiden Trump berada di posisi keempat?
Pihak Pusat Penelitian Pew menjelaskan bahwa para responden mengatakan AS jarang mempertimbangkan negara-negara kecil seperti negara mereka ketika membuat keputusan kebijakan luar negeri.
"Banyak yang percaya AS tidak banyak untuk membantu menyelesaikan tantangan global utama daripada dulu,” kata analisi Pusat Penelitian Pew.
“Dan mereka juga melihat bahwa ada tanda-tanda kekuatan AS sedikit berkurang.”
Menurut mereka, AS lebih menghormati kebebasan individu pada masa dulu (kepimpinan presiden sebelumnya).
Sejak menang dalam pemilihan pada November 2016, Presiden Trump telah banyak melakukan aksi yang dinilai kontroversial.
Seperti memulai perang dagang, menolak perjanjian internasional besar, dan mempertanyakan aliansi lama.
Bahkan di PBB bulan lalu, ia menyatakan bahwa pemerintahannya menolak "ideologi globalisme" demi "doktrin patriotisme”.
Baca Juga : 6 Anggota Pasukan Penyelamatan Malaysia Tewas Saat dalam Misi Pencarian Remaja yang Hilang di Sungai
Tidak mengherankan, jarak antara AS dan sekutu lama mulai melebar. Dan banyak mereka yang menunjukkan kritikan pada Presiden Trump.
Contoh, di Jerman, hanya 10% orang mengatakan bahwa mereka memiliki kepercayaan pada Presiden AS tersebut. Angka itu turun menjadi 9% di Prancis dan 7% di Spanyol.
Di Meksiko, negara yang dekat dengan AS, malah hanya 6%.
Hanya ada dua negara yang menyatakan percaya diri dalam kepemimpinan Trump (angka surveinya tinggi). Mereka adalah Kanada dengan 25% dan Israel dengan 69%.
Baca Juga : Saat Usianya Masih 3 Tahun Donald Trump Sudah Dapat 'Penghasilan' Rp3 Miliar Per Tahun