Advertorial

Donald Trump yang 'Ditertawai' dan 5 Momen Tak Terduga dalam Sidang Kehormatan PBB

Masrurroh Ummu Kulsum
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com – Sidang umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ke-73 dibuka di Markas Besar PBB di New York pada Selasa (25/9/2018).

Presiden Jusuf Kalla didampingi Menlu Retno Marsudi dan Menko PMK Puan Maharani, hadir di sana mewakili Indonesia.

Ada momen tak biasa saat berlangsungnya acara. Para pemimimpin dunia yang menghadiri Sidang Majelis Umum PBB itu tetiba tertawa mendengar pidato Donald Trump.

Tawa tersebut terjadi ketika Donald Trump membanggakan pencapaian pemerintah AS yang dipimpinnya.

Baca Juga : Kecanggihan Mobil Dinas Baru Donald Trump Seharga Rp235, Dilengkapi Kulkas Penuh Stok Darahnya

"Dalam waktu kurang dari dua tahun, pemerintahan saya telah mencapai lebih dari hampir semua pencapaian pemerintah dalam sejarah negara ini," ujaranya diikuti tawa hadirin.

Tertegun melihat reaksi Majelis Umum PBB, Trump lantas menimpali dengan berkata, "Saya tak mengira reaksi seperti tu, tapi tak apa."

Momen-momen tak terduga seperti itu bukan pertama terjadi di sidang kehormatan PBB di aula suci tempat di mana perang dan perdamaian, kemakmuran dan kemiskinan, kelaparan, dan banyak hal telah dibicarakan.

Menilik ke belakang, inilah 5 momen tak terduga lainnya yang pernah terjadi selama Sidang Majelis Umum PBB diselenggarakan.

1. Sepatu Khrushchev

Baca Juga : Indonesia Menjadi Anggota Dewan Keamanan PBB, Benarkah Cuma Status Simbolis yang Sia-sia??

Pemimpin Soviet Nikita Khrushchev melakukan hal lebih dari sekedar mengangkat alisnya di Sidang Umum PBB tahun 1960 ketika perang dingin berkecamuk.

Ia memukulkan sepatunya di atas meja. Ini terjadi setelah ketua delegeasi Filipina mengkritik Moscow yang membatasi kebebasan orang Eropa Timur.

Cucu perempuannya di kemudian hari menuliskan, bahwa kakeknya mengenakan sepatu yang sempit waktu jadi ia melepaskannya pada saat duduk.

Menurutnya, ketika Khrushchev, ia melakukan gerakan menggebrak meja terlalu kuat hingga jam tangannya jatuh.

Ketika ia mengambil jam tangannya, Khrushchev melihat sepatunya dan beralih menggunakan sepatu untuk menggebrak meja.

2. Senjata zaitun Arafat

Yasser Arafat adalah perwujudan dari perjuangan kemerdekaan Palestina.

Di tahun 1974, ia diundang untuk mewakili Organisasi Pembebasan Palestina dan orang-orangnya di hadapan pemimpin-pemimpin dunia.

Ia menjelaskan, dirinya siap menggunakan segala cara agar Palestina merdeka. Selama berpidato ia memakai sarung pistol meski tak membawa senjata.

Dia mengakhiri pidato dengan perumpamaan, "Hari ini saya datang membawa cabang pohon zaitun dan senjata perjuangan kebebasan. Jangan biarkan cabang pohon zaitun ini lepas dari tanganku."

Baca Juga : Kakek Nikahi Mahasiswi dengan Mahar Rp1,4 Miliar Resmi Bercerai Setelah Sidang 8 Bulan

3. Fidel Castro pidato terpanjang

Pemimpin Kuba, Fidel Castro, menyampaikan banyak hal di Sidang Umum PBB. Ia mencerca mereka yang menurutnya adalah penindas kapitalis di negaranya.

PBB meminta para pemimpin untuk menyampaikan pidato singkat mereka. Tapi, itu tidak terjadi pada Castro.

Di tahun 1960, Fidel Castro menyampaikan pidato panjang kali lebar selama 4 setengah jam lamanya.

Dalam pidato 'bertele-tele' itu, Castro membela hubungan Kuba dengan Uni Soviet.

Ia juga menyatakan keprihatinan serius pemerintah imperialis Amerika mungkin menyerang Kuba, dan memanggil Presiden AS John F. Kennedy sebagai seorang jutawan yang buta huruf dan bodoh.

4. Chaves dan iblis

Hugo Chaves pemimpin Venezuela yang telah tiada, mengeluarkan kata-kata yang mengejutkan tentang presiden AS waktu itu George W. Bush, di sidang PBB tahun 2006.

Chaves mengatakan, "Kemarin, iblis datang ke sini,". Ia menambahkan podium "masih berbau belerang."

AS pada saat itu terlibat perang dengan Irak dan sangat ditentang keras oleh Chavez.

Baca Juga : Bangga! Indonesia Terpilih Sebagai Anggota Dewan Keamanan PBB

5. Benjamin Netanyahu dan bom

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, berbicara kepada Majelis Umum PBB tentang program nuklir Iran pada tanggal 27 September 2012.

Ia memperlihatkan kertas berisi gambar bom yang dibagi menjadi beberapa bagian 70 dan 90%.

Netanyahu mengatakan Iran sudah 70% daam prosesnya memperkaya uranium untuk senjata nuklirnya.

Netanyahu meminta tindakan dunia untuk menghentikan mereka yang ditandai sebagai garis merah pada gambar bomnya.

Ia memprediksi Iran akan mencapai progres 90% program senjata nuklirnya di tahun 2013.

Dan Netanyahu mengatakan, "tidak ada yang bisa membahayakan dunia lebih dari Iran yang bersenjata nuklir" dan bersikeras bahwa "garis merah" mencegah perang.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Artikel Terkait