Baca Juga : Sudah Lima Hari, Ribuan Orang di Balaroa Masih 'Terkubur' Bersama Lumpur
Cerita-cerita bohongnya malah mengganggu kepercayaan dan keyakinan pribadi kita.
Bahkan keteguhan kita bisa goyah dan mempercayai cerita baru yang dikarangnya.
Ketika kita sadar bahwa kita telah dibohongi dan mengonfrontasinya, ia akan mengelak dengan kemarahan.
Lalu akan mulai berbohong lagi, dan memanipulasi cerita lagi.
Semakin ia tersudut, ia akan mulai cerita berbelit-belit dengan cerita baru alias ngeles.
Semakin ia sadar ia berbohong, ia akan semakin menjadi-jadi.
Seorang mitomania adalah korban. Ia korban dari kenyataan hidup dan penderitaan yang tidak bisa diterimanya.
Bisa dibilang orang ini memakai topeng.
Walau sering ketahuan berbohong, para pengidap Mitomania justr tidak mau mengaku dan malah memanipulasi semuanya.
Orang dengan gangguan mitomania yang parah hanya bisa dibantu oleh ahli kejiwaan.
Tenang saja, dengan penanganan yang tepat oleh ahli jiwa, mitomania bisa dikurangi bahkan bisa disembuhkan juga.
Baca Juga : Penelitian Membuktikan: Wanita Memang Lebih Tertarik dengan Pria Kaya
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR