Intisari-Online.com - Mitos soal obat kuat pria, Viagra, seringkali membuat orang menolak menggunakan pil biru tersebut.
Viagra adalah salah satu merek dagang untuk obat dengan kandungan sildenafil. Obat ini digunakan untuk menangani disfungsi ereksi alias impotensi.
Obat ini bekerja dengan menghambat enzim phosphodiesterase-5 (PDE5), sehingga membuat otot polos di pembuluh darah organ intim pria dan paru-paru menjadi kendur dan meningkatkan aliran darah.
Nah, tentu saja tak semua kabar buruk soal dampak buruk Viagra itu benar.
Baca Juga : Tak Hanya Jadi Obat Kuat, Viagra Juga Bisa Membantu Menolong Serangan Jantung dan Stroke
Laman Cleveland Clinic, merangkum penjelasan ahli urologi Drogo Montague yang meluruskan beberapa mitos tentang pil ini.
Mitos 1: Viagra buruk untuk kesehatan jantung
Montague memastikan mengasup Viagra akan baik-baik saja, selama tidak mengonsumsinya setelah mengasup obat golongan nitrat untuk kesehatan jantung.
Semula, Viagra dimaksudkan untuk mengobati angina (nyeri dada), namun di sisi lain memiliki efek samping ereksi lebih keras.
Baca Juga : Untuk Urusan Seksual, Khasiat Bawang Putih Tidak Kalah dari Viagra
“Ini (Viagra) adalah obat yang tidak hanya mengobati angina dan baik untuk jantung, juga berfungsi pada organ intim pria saat obat lain tidak berfungsi serupa,” kata dia.
Seperti nitrat, Viagra pun membantu melebarkan pembuluh darah yang dikonstriksi oleh penyakit arteri koroner, pun menurunkan tekanan darah.
Jika kamu meminum dua obat secara bersama, tekanan darah bisa turun terlalu rendah, sehingga membuat berisiko terkena serangan jantung.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR