"Saya dengar, (kasus sengketa lahan) dibawa ke pengadilan, jadi saya menunggu saja. Bagaimana nanti hasilnya, kami mengikuti," ujar Choliq menanggapi rencana lanjutan berdirinya tembok di depan rumah Siti.
Jengkel
Seger, saat ditemui di rumahnya, mengaku pihaknya terpaksa membangun tembok yang akhirnya menutup akses keluar rumah Siti karena jengkel dengan ulah tetangganya itu.
Dalam banyak kesempatan, ujar Seger, Siti kerap kali menyebut tanah yang kini dipagari tembok adalah lahan milik orangtuanya yang dikuasai Seger. Padahal, kata Seger, lahan tersebut adalah miliknya.
"Awalnya terus memusuhi saya. Saya jengkel, saya dimaling-malingkan (disebut pencuri tanah), terus dimaling-malingkan. Bukan satu dua bulan, sampai tujuh bulan," tuturnya.
Soal kemungkinan membongkar tembok yang mengurung rumah Siti, Seger menyatakan peluang itu terbuka.
"Tapi ada syaratnya. Tidak boleh mengolok-olok saya. Terus, saya minta lagi, yang menyulitkan gerobak saya masuk dibongkar," katanya.
"Itu permintaan saya. Kalau setuju ya buat perjanjian," lanjut Seger sembari menyatakan siap membongkar tembok agar Siti bisa memasuki rumahnya. (Moh. Syafií)
Baca Juga : Gegara Hal Ini Haringga Ketahuan Mendukung Persija dan Dikeroyok Oknum Bobotoh Hingga Tewas
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Warga di Jombang Lompati Tembok Tetangga agar Bisa Keluar Rumah".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR