Advertorial

Meski Menjijikkan, Orang Romawi Kuno Gunakan Air Kencing untuk Obat Kumur, Ini Tujuannya

Moh. Habib Asyhad
Tatik Ariyani
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Salah satu metode yang digunakan dirasa cukup menjijikkan untuk diterapkan saat ini, yakni menggunakan air kencing untuk obat kumur.
Salah satu metode yang digunakan dirasa cukup menjijikkan untuk diterapkan saat ini, yakni menggunakan air kencing untuk obat kumur.

Intisari-Online.com - Mulut dan gigi adalah bagian tubuh yang sangat penting untuk dirawat.

Menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi, periksa ke dokter gigi secara rutin, ditambah dengan penggunaan obat kumur pun dilakukan untuk membuat fungsi mulut dan gigi tetap dalam kondisi baik.

Tak hanya zaman sekarang saja, zaman dulu pun orang juga merawat gigi mereka dengan metode yang ada pada saat itu.

Salah satu metode yang digunakan dirasa cukup menjijikkan untuk diterapkan saat ini, yakni menggunakan air kencing untuk obat kumur.

Baca Juga : Misterius, Apa Alasan Orang-orang Zaman Romawi Mengubur Mayat dalam Keadaan Kaki Terpotong?

Metode ini digunakan oleh orang Romawi kuno untuk membuat gigi mereka putih dan bersih.

Ada bukti tertulis yang menunjukkan bahwa orang-orang Romawi di seluruh kekaisaran menggunakan air kencing hewan dan manusia sebagai obat kumur.

Bahan aktif dalam urin adalah amonia yang disekresikan dari tubuh dalam bentuk urea.

Saat ini, amonia digunakan untuk pembersih, dari pembersih perabot rumah tangga hingga dijadikan pupuk cair.

Baca Juga : Lucunya Foto-foto Ajang Fotografi Komedi Alam Liar 2018, Mana yang Menjadi Favoritmu?

Amonia tidak hanya digunakan untuk membersihkan noda membandel dari oven dan bak mandi, tetapi juga akan membuat kristal berkilauan.

Selain digunakan untuk kebersihan gigi, orang Romawi juga menggunakan air kencing untuk hal lain, sehingga tak heran jika mereka memiliki banyak persediaan air kencing.

Beberapa industri membutuhkan air kencing murni tanpa campuran, namun beberapa industri lain seperti pertanian dan penyamakan kulit menggunakan campuran air kencing dan kotoran.

Bisnis air kencing itu juga dikenai pajak.

Baca Juga : Genjer, Lagunya Dianggap Lekat dengan PKI, Sayurnya Kaya Manfaat

Air kencing yang berumur lama juga digunakan dalam bisnis cuci pakaian.

Ada laundry dengan skala besar (fullonica) menggunakan air kencing yang dimasukkan bersama pakaian kotor, kemudian satu atau beberapa pekerja akan menginjaknya agar noda-noda pada pakaian hilang.

Air kencing dianggap sebagai penghilang noda yang efektif.

Smithsonian melaporkan bahwa meskipun sabun sudah ditemukan, air kencing tetap digunakan untuk menghilangkan noda yang sulit.

Orang-orang Romawi juga menggunakan urin sebagai obat.

Menurut Pliny the Elder, air kencing digunakan untuk mengobati luka, luba bakar, infeksi pada anus, atau sengatan kala jengking.

Mengingat sifat yang dimiliki air kencing, orang Romawi pada zaman itu tidak menganggap pengobatan dengan air kencing aneh.

Bahkan, para wanita Romawi menggunakan kotoran manusia untuk mempercantik pipi mereka.

Air kencing terus menjadi komoditas yang dicari selama berabad-abad di mana air kencing digunakan dalam skala besar oleh industri tekstil untuk pakaian dan industri senjata untuk memproduksi mesiu.

Baca Juga : Timbulkan Kontroversi, Ini 6 Fakta di Balik Proyek Transplantasi Kepala di Rusia

Artikel Terkait