Advertorial
Intisari-Online.com – Setiap bulan Januari di Jepang ada perayaan Hari Menginjak Usia Dewasa. Titik puncak upacara itu adalah berdandan.
Bagaimana perayaan tersebut berlangsung? Pacific Friend menuliskannya bagaimana Orang-orang Dewasa Baru hadir setelah perayaan tersebut. Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 1990.
--
Begitu juga tanggal 15 Januari tahun ini, jalan-jalan di Jepang semarak dengan wanita-wanita muda berkimono indah warna-warni. Pada hari itu kawula muda Jepang, baik perjaka maupun wanita, merayakan saat menginjak dewasa.
Baca Juga : Keren! Miliarder Jepang Ini akan Jadi Turis Pertama yang Berkunjung ke Bulan
Mereka yang mencapai umur dua puluh dalam tahun ini, diundang untuk menghadiri perayaan resmi.
Hari itu merupakan hari libur nasional yang disebut Seijin no Hi (Hari Menginjak Usia Dewasa). Suatu pengakuan dari masyarakat, baik di tingkat daerah maupun nasional, di mana orang-orang muda diterima sebagai anggota baru yang bermartabat dan bertanggung jawab.
Mirip kontes busana
Sebagian besar dari perayaan-perayaan itu diselenggarakan oleh instansi pemerintah setempat, dengan mengundang warga muda di wilayah mereka. Para peserta menerima hadiah kenang-kenangan dan mendengarkan sambutan-sambutan ucapan selamat dari para pejabat setempat.
Baca Juga : Wanita Jepang Banyak yang 'Jomlo' namun yang Masih Perawan Makin Sedikit!
Bisa pula dimeriahkan dengan sebuah pertunjukan konser atau pidato oleh seorang tokoh nasional. Pihak penyelenggara berusaha untuk menarik perhatian dengan memasukkan atraksi hiburan berselera muda.
Tetapi di kota-kota besar seperti Tokyo, hanya separuh dari “orang-orang dewasa baru” menghadiri perayaan-perayaan seperti itu. Sebagian dari mereka hanya datang untuk pamer dan mengambil hadiah kenang-kenangan.
Meskipun demikian, perayaan itu tetap saja meriah. Balai-balai pertemuan penuh dengan nona-nona muda berkimono gemerlapan dan perjaka berpakaian hitam. Dalam tahun-tahun belakangan, perayaan itu jadi mirip kontes busana.
Bagi banyak peserta, berdandan merupakan titik puncak hari besar itu. Atas pertanyaan, apa yang mereka sukai tentang Hari Menginjak Usia Dewasa, sebagian besar wanita menjawab, "Saya terutama senang berdandan memakai kimono."
Baca Juga : Junko Furuta, Gadis Jepang yang Dirudapaksa 44 Hari, Dibunuh dengan Keji dan Mayatnya Dibeton
Jawaban lain yang juga populer ialah, "Senang sekali ketemu bekas kawan-kawan sekelas lagi setelah sekian lama."
Tetapi bagaimana rasanya menjadi dewasa? Sebagian besar peserta mengatakan bahwa mereka belum menyadari adanya perubahan. Namun, ada juga yang membual, "Saya benar-benar senang, sekarang boleh minum (minuman keras) dan merokok secara sah."
Tahun ini, karena menjelang pemilihari umum, berbagai partai politik menempatkan truk kampanye di luar gedung-gedung pertemuan tempat perayaan, sebagai upaya menarik pemilih. Warga negara Jepang mendapatkan hak pilih pada usia dua puluh tahun.
Kimono jutaan yen
Berbeda dengan perayaan umum yang meriah, yang kebanyakan lebih mirip acara reuni, ada pula perayaan pribadi di lingkungan keluarga.
Baca Juga : Kebiasaan 'Mandi Bersama' di Jepang yang Unik dan Bikin Ketagihan tapi Banyak Aturannya
Para orang tua yang selama ini membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang sampai menginjak usia dewasa, merasakan suatu kegembiraan yang sukar diungkapkan.
Rasanya sulit dipercaya bahwa waktu telah berialu begitu cepat. Untuk anak-anak wanita, para orang tua menyiapkan kimono resmi yang istimewa. Seluruh keluarga pergi ke kuil untuk berdoa bersama.
Ada orang tua yang mengeluarkan jutaan yen untuk kimono anak wanitanya, dan mengusahakan pemotretan di studio foto profesional. Foto itu tidak hanya berharga sebagai kenang-kenangan anak mereka saat menginjak usia dewasa, tetapi juga berguna kelak kalau anak itu ikut dalam perkenalan omiai untuk mencari calon kawan hidup.
Pada tanggal I5 Januari tahun ini, sekatar 1,88 juta orang muda menjadi dewasa. Mereka yang tidak berkepentingan pun tidak punya alasan untuk mengeluh. Betapa tidak.
Hari itu adalah hari libur, ... dan di mana-mana tampak nona-nona manis dalam kimono paling indah.
Baca Juga : Makan Siang Bersama di Sekolah Jepang Ternyata Menyimpan 'Rahasia' Besar