Sejak itu, abate dinyatakan aman bagi manusia, asal penggunaannya diikuti dengan dosis yang tepat. Pemakaian abate yang aman adalah 1 g untuk 10 1 air atau 1 sendok makan peres (sekitar 10 g) untuk 100 1 air.
Baca Juga : Inilah Bedanya Demam Biasa dengan Demam Berdarah Dengue
Keluar lewat urine dan keringat
Lalu timbul pertanyaan, apa sebenarnya kandungan abate itu? Mengapa abate begitu ampuh memusnahkan jentik-jentik nyamuk tetapi sebaliknya aman bagi makhluk hidup yang lain termasuk manusia?
Sebenarnya abate itu nama dagang. Bagian terbesar bahan kimia yang terkandung di dalamnya adalah temephos. Temephos termasuk ke dalam golongan organophosphorus (organofosfat).
Menurut dr. Thomas Suroso, Kasubdit Arbovirosis, Ditjen Pemberantasan Penyakit Menular & Penyehatan Lingkungan Pemukiman, golongan organofosfat mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan DDT (Dichloro Diphenyl Trichloroetan).
DDT memiliki resistensi yang sangat tinggi di dalam tubuh manusia dan tanah. Sebaliknya, golongan organofosfat tidak disimpan di dalam tubuh, bahkan segera dikeluarkan melalui urine dan keringat. Akibatnya, tidak pernah terjadi penimbunan organofosfat di dalam tubuh.
Baca Juga : Cegah Demam Berdarah Dengue dan Virus Zika dengan 5 Losion Anti Nyamuk Alami Ini!
Selain itu, para peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa seekor tikus putih baru akan mati bila ia makan 8,6 g abate/kg bobot badan setiap harinya.
"Dapat dipastikan tidak akan pernah terjadi keracunan akibat minum air yang sudah dicampur dengan abate, asal dosisnya tepat," demikian Suroso.
Kering betul
Sebenarnya, penggunaan abate itu hanya alternatif saja. Untuk membasmi jentik-jentik nyamuk khususnya jentik nyamuk Aedes aegypty yang menularkan demam berdarah, tidak harus menggunakan abate.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR