Advertorial
Intisari-online.com - Berlibur ke sebuah tempat yang mewah, dengan pemandangan yang indah mungkin menjadi impian setiap orang.
Namun, sebuah resor di sebuah pantai ini justru mengalami nasib memilukan yang tentunya tak pernah Anda sangka.
Resor tersebut bernama Kupari yang terletak di pinggiran Laut Adriatik.
Beberapa orang mengatakan pemandangan pantai tersebut, adalah salah satu yang terbaik di dunia.
Baca Juga : Viral Foto Kepala Orang yang Terjebak di Knalpot ini, Rupanya Begini Kisah di Baliknya
Bahkan bangunan Resort Kupari juga sangat mewah dan menarik untuk dikunjungi.
Namun tempat mewah ini menjadi salah satu yang telah terlupakan dan menjadi bangunan terbengkelai, setelahtidak lagi menerima tamu setelah lebih dari 20 tahun ditinggalkan.
Pada tahun 1960-an, di bawah pemerintahan Josip Broz, Kupari merupakan salah satu tempat istimewa setelah menerima transformasi besar.
Baca Juga : Bom Jatuh di Rumah Sakit di Suriah, Wanita dan Anak-anak Tak Berdosa Jadi Korban
Setelah menghabiskan hampir miliaran dollar, untuk melakukan renovasi, tempat peristirahatan ini menjadi bangunan megah di sisi pantai.
Tempat mewah dan indah tersebut dirancang untuk menjadi resor bagi militer dan keluarga di negara tersebut.
Resor ini terdiri dari beberapa hotel termasuk The Pelegrin, The Kupari, Goricine, Goricine II, dan The Grand Hotel.
Karena luasnya, resor ini bisa dengan mudah menampung hingga lebih dari lima ribu tamu dalam setiap kunjungan.
Tempat ini menjadi salah satu yang paling ingin dikunjungi di Eropa.
Baca Juga : Ternyata Seperti Inilah Percobaan Medis Untuk Menghidupkan Kembali Orang Mati
Namun, pada tahun 1991 segala kemewahan yang dimiliki tempat ini seketika berubah menjadi bencana.
Pantai yang indah ini menjadi salah satu lokasi Perang Kemerdekaan Kroasia.
Pada tanggal 4 Oktober 1991, terjadi tembakan di mana-mana yang mengarah ke hotel-hotel mewah ini.
Baca Juga : Fakta Sejarah yang Disembunyikan: Hitler Secara Terbuka Lakukan Upaya Perdamaian di Eropa tapi Ditolak
Setelah dua puluh hari, pasca perang pecah dan gemuruh tembak-menembak, perang tersebut berakhir.
Sayangnya hotel tersebut hancur, dan yang tersisa hanyalah puing-puing sisa peperangan.
Parahnya, setelah perang berakhir, hotel ini juga tak menjadi lebih baik.
Lokasi ini justru menjadi tempat bagi penjarah, dan semua barang berharga yang ada dicuri.
Meski banyak orang membicarakan resor ini dan berharap untuk kembali dibangun seperti saat masa kejayaanya dulu.
Namun, untuk perbaikan dan renovasi setidaknya hotel ini membutuhkan biaya tak sedikit, yaitu sekitar EUR400 (sekitar Rp6,9 Triliun).
Jika melihat dari nilai sejarah, hotel ini adalah tempat yang indah dan telah melewati sejarah panjang.
Grand Hotel di Kupari ini memiliki usia yang cukup tua karena telah dibangun pada tahun 1919.
Namun, kini tempat tersebut hanyalah puing-puing dari sisa-sisa perang dan menjadi tempat tak terurus.