Advertorial

Ada Kursus Spesial untuk Petugas Keamanan, Diajari Cara Mengatasi Perampokan dan Penculikan

K. Tatik Wardayati
,
Aulia Dian Permata

Tim Redaksi

Intisari-Online.com – Di Indonesia mungkin kita tidak perju berpikir sejauh itu, tetapi di Inggris sudah ada perusahaan penjaga keamanan yang memberi kursus kepada para eksekutif tentang cara menghadapi kemungkinan diculik.

Namun, mungkin kita bisa belajar sesuatu tentang cara melindungi diri yang kini bertambah canggih. Lebih baik sedia payung sebelum hujan.

Mari kita simak tulisan Norman Moss yang dimuat di Majalah Intisari edisi Juni 1987.

Tempat itu mirip sebuah toko, lengkap dengan meja-meja pajangan dan meja-meja kasir dan juga ... para pencoleng yang sedang beraksi! Mereka diamat-amati oleh sejumlah siswa.

Baca Juga : Mulai dari Bayi Hingga Mayat, Inilah 5 Hal Gila yang Pernah Ditemukan Petugas Keamanan Bandara

Begitulah gambaran di sebuah kelas tempat mendidik para calon petugas keamanan di Inggris. Di kelas lain yang terletak di sebelahnya, petugas-petugas keamanan sedang mempelajari model sebuah kompleks industri.

Mereka mendiskusikan di mana mereka harus melakukan patroli, di mana mereka harus menempatkan alarm dan alarm apa yang paling tepat.

"Sekolah" itu milik Group 4 Security, yaitu sebuah perusahaan yang memberi jasa menjaga keamanan. Letaknya di Desa Broadway, Worcestershire.

"Dulu petugas keamanan paling-paling hanya merupakan simbol status bagi majikannya. Tugasnya cuma berdiri tegak, memberi hormat dan membukakan pintu." Begitu kata Philip Sorensen, pimpinan Group 4 Security. Namun, zaman berubah.

Baca Juga : Kisah Tragis Bayu, Petugas Keamanan Gereja yang Menghadang Motor Teroris hingga Tubuhnya Hancur

Angka kejahatan melonjak di negara itu, terutama kasus pencurian dan pembongkaran rumah. Belum lagi pencurian di toko-toko, perampasan uang kiriman, penculikan dan aksi terorisme.

Penanggulangannya tentu tidak selalu cukup hanya dengan memasang alarm yang semakin canggih di rumah-rumari dan kamera di toko-toko. Detektif dan petugas keamanan pun ditingkatkan kemampuannya.

Seperti dalam semua profesi lain, industri security dituntut memiliki standar dan kualifikasi profesional. Jadi mereka perlu pendidikan seperti di Desa Broadway itu.

Perusahaan-perusahaan pemberi jasa security itu ada yang bergabung dalam British Security Association (BSA). BSA memeriksa dengan saksama latar belakang karyawan dari perusahaan-perusahaan yang menjadi anggotanya.

Baca Juga : Heboh! Menolak Turun dari Pesawat, Penumpang Pesawat Ini Diseret Paksa oleh Petugas Keamanan

Para karyawan itu harus berkelakuan baik selama dua puluh tahun terakhir atau sejak masa sekolahnya. Selain itu di Inggris ada suatu lembaga yang memeriksa sistem-sistem alarm untuk mengetahui apakah alarm itu dipasang dengan baik.

Gara-gara kucing iseng

Unsur keahlian kini tampil di bidang teknologi keamanan modern. Bukan merupakan suatu kebetulan apabila Chubb Locks, perusahaan yang memproduksi gerendel serta kunci sejak abad ke-18, dua tahun lalu diambil alih oleh Racal, perusahaan alat-alat elektronik yang membuat sistem kendali pada rudal.

Perusahaan-perusahaan jasa keamanan yang besar memiliki pusat- pusat kontrol yang dihubungkan dengan sistem-sistem alarm. Jalan masuk ke pusat-pusat kontrol itu dijaga ketat menggunakan pintu-pintu automatis yang akan terbuka sendiri apabila orang menunjukkan selembar kartu khusus dan menekan sebuah nomor serta dijaga oleh petugas yang berdiri di balik kaca antipeluru.

Petugaspetugas keamanan dan mobil-mobil lapis baja yang sedang melaksanakan tugasnya melaporkan perkembangan kegiatannya melalui semacam radio secara teratur. Pusat-pusat kontrol itu dilengkapi pula dengan layar televisi untuk memantau keadaan sistem alarm.

Baca Juga : Leica Gun RIFLE dan RITLE, Dua Kamera yang Bisa Bikin Anda Ditangkap Petugas Keamanan

Alarm yang dihubungkan dengan pusat-pusat kontrol itu biasanya dihubungkan pula dengan pos-pos polisi. Akan tetapi adakalanya gara-gara kucing iseng atau getaran truk besar misalnya, alarm berbunyi.

Karena gangguan-gangguan menyesatkan seperti itu petugas polisi di berbagai tempat tidak mau lagi menerima hubungan itu. Perkembangan baru di bidang sistem alarm diarahkan pada pencegahan timbulnya gangguan menyesatkan semacam itu.

Ada beberapa alarm yang baru bisa berfungsi kalau ada gerakan atau rangsangan panas, misalnya suhu badan pencuri yang melewatinya.

Ada lagi alarm yang menggunakan sistem sonar. Yang ini mirip sebuah detektor antikapal selam atau semacam radar suara. Lalu ada pula alarm yang menggabungkan dua cara dari beberapa metode tadi. Kini telah dikembangkan suatu sistem alarm baru yang sangat peka terhadap suara pecahnya kaca atau suara-suara tertentu.

Baca Juga : Bermodal Kaos Berlogo Apple, Pria Ini Berhasil Kelabui Petugas Keamanan Apple Store

Suatu sistem alarm yang canggih yang digunakan untuk melindungi bangunan-bangunan besar dicoba dulu sebelum alat itu benar-benar hendak dipasang. Seorang salesman dari Perusahaan Racal-Chubb pada suatu malam mendemonstrasikan kehebatan alat itu kepada seorang direktur suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri.

Sementara salesman memberi penjelasan bagaimana alat itu bekerja, seorang pencuri melompati pagar bangunan itu. Sistem alarm itu menemukan objeknya. Sebuah kamera televisi merekam kejadian itu.

Mereka yang berada di ruang keamanan melihat dengan jelas pencuri itu pada layar monitor. Kemudian mereka memanggil polisi. Tak ayal lagi sang direktur tertarik dengan kehebatan alat itu dan segera membelinya.

Napi dilarang kursus elektronika

Kecanggihan teknologi elektronika ternyata diimbangi pula dengan kecanggihan aksi pencuri. Sekelompok penjahat mengecoh sebuah alarm elektronik yang dipasang di suatu gudang tempat menyimpan rokok dan minuman keras di Home Counties.

Baca Juga : Turis Inggris dan Perancis Ditahan Petugas Keamanan Gara-gara Berpose Telanjang di Machu Picchu

Mula-mula mereka meluncur turun melewati sebuah lubang, masuk ke dalam sebuah boks tempat sambungan-sambungan kabel milik Telekomunikasi Inggris dan berhasil menemukan kabel penghubung alarm gudang itu.

Kemudian pada kabel itu mereka memasang sebuah alat elektronik yang bisa menirukan sinyal-sinyal listrik yang menunjukkan bahwa keadaan normal-normal saja. Setelah memotong kabel yang menghubungkan alarm itu, mereka segera menguras isi gudang itu. (Kini kabel-kabel alarm tidak lagi melewati boks sambungan!)

Tak heran kalau lembaga pemasyarakatan di Inggris menganjurkan para napinya mengikuti berbagai macam kursus, kecuali kursus bidang elektronika. Akibat meningkatnya pencurian di rumah-rumah, banyak orang Inggris menitipkan barang-barang berharga mereka di pusat-pusat penyimpanan.

Pusat-pusat penyimpanan semacam itu banyak dijumpai di berbagai wilayah elite kota-kota Inggris. Barang-barang yang mereka titipkan dalam kotak yang bisa disewa di pusat-pusat penyimpanan itu keamanannya dijamin oleh sistem keamanan berteknologi canggih.

Baca Juga : Katering Makanan Pesawat Terbang: Sejak Pengiriman Dikawal Ketat Petugas Keamanan

Satu hal yang juga menarik para penyewa itu adalah diberikannya premi asuransi yang lebih murah bagi barang-barang berharga yang disimpan di sana.

Pervaz Latif, seorang pengusaha yang memiliki dua pusat penyimpanan barang-barang berharga, yaitu di Knightsbridge dan St. John's Wood, London, mengatakan, "Dengan lima ratus kasus pencurian setiap minggu di pusat Kota London, tak heran kalau permintaan akan jasa semacam ini meningkat jumlahnya.

Pada suatu hari sepasang suami-istri datang ke tempat kami dalam keadaan panik, dan tanpa lebih dulu menanyakan berapa biaya sewanya, mereka langsung saja meminta satu kotak untuk menitipkan barang-barangnya. Mereka baru saja kemalingan.

Mereka bilang barang-barang perhiasannya mereka simpan dalam enam buah kantung yang disembunyikan terpencar di beberapa tempat di flatnya, tetapi tiga dari enam kantung itu telah hilang diambil para pencuri yang membongkar flatnya."

Baca Juga : Sensor Sidik Jari di Ponsel Bantu Petugas Keamanan

Selain itu perusahaan yang memberi jasa mengantar uang pun laku. Securicor di Inggris sampai memiliki 1.400 buah mobil lapis baja. Soalnya uang yang mereka antar sampai 60 milyar ponsterling seminggu dan mereka pun mengirim sejuta paket tiap minggu.

Istri boss dilatih melacak bom

Kalangan orang bisnis di Inggris kini menyadari bahwa mereka harus mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap adanya penyadapan pesawat telepon mereka oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.

John Hopper, seorang eksekutif senior dari Comet Radiovision Services, baru-baru ini mendapati pesawat telepon di rumahnya disadap orang. Polisi Bedfordshire yang menyelidiki kasus itu menjelaskan kemudian bahwa ada kemungkinan lima puluh pesawat telepon milik para eksekutif lainnya juga disadap.

Ray Winkleman, ahli bidang alat-alat antisadap, mengatakan bahwa pesawat-pesawat telepon dari lima kantor para eksekutif yang baru-baru ini dia selidiki, dua pesawat teleponnya disadap.

Baca Juga : Kisah Penculikan Seorang Wanita Cantik yang Dikubur Hidup-hidup, Menjadi Sejarah Kelam AS Saat Itu

Andrew Martin, pimpinan Audiotel International yang memproduksi detektor antisadap seharga 2.750 ponsterling per unit, mengatakan, "Lima tahun terakhir ini volume penjualan alat itu mencapai tiga kali lipat lebih dari tahun-tahun sebelumnya."

Konon alat-alat penyadap jauh lebih murah. Alat penyadap bikinan Jerman atau Jepang di toko-toko penjual alat-alat elektronika harganya hanya 50 ponsterling saja. Alat itu bahkan bisa dibeli di toko-toko duty free di Bandar Udara Frankfurt.

Ada sementara ahli bidang keamanan yang memberi petunjuk kepada kalangan bisnis bagaimana mengambil langkah-langkah perlindungan terhadap karyawan-karyawannya dalam menghadapi serangan teroris atau penculikan serta bagaimana cara menghadapi situasi itu jika memang benar-benar terjadi.

Seorang konsultan mengatakan, "Para pimpinan puncak kini mau menyisihkan waktu bagi persoalan macam itu, serta melibatkan diri dalam urusan perlindungan baik bagi dirinya maupun karyawannya. Mereka tidak begitu saja menyerahkan masalah-masalah keamanan kepada manajer bidang keamanan."

Baca Juga : Gara-gara Salah Identifikasi, Pria Tak Bersalah Ini Dipenjara Hingga 17 Tahun dengan Tuduhan Perampokan

Perusahaan pemben jasa keamanan Control Risks melayani kalangan orang bisnis untuk memberi petunjuk bagaimana melawan ancaman-ancaman yang ditujukan pada mereka dan juga bagaimana mengadakan perundingan dengan gerombolan penculik apabila terjadi penculikan.

Perusahaan ini telah menangani 190 kasus penculikan maupun pemerasan, sebagian besar terjadi di luar Inggris, termasuk kasus penculikan atas Ny. Jennifer Guiness dari keluarga pengusaha bir terkenal itu di Irlandia.

Christopher Grose, direktur Control Risks, mengatakan, "Seringkali kami harus mengambil keputusan yang sulit dilaksanakan, misalnya kalau menghadapi kasus penculikan yang meminta uang tebusan dan jiwa seseorang sedang terancam. Akan tetapi kadang-kadang kami lebih baik bertahan daripada memberikan uang tebusan kepada para penculik."

Perkembangan baru pada sepuluh tahun lalu, perusahaan pemberi jasa keamanan yang dikontrak oleh perusahaan-perusahaan lain melatih para eksekutifnya dalam rangka melindungi diri apabila terjadi kasus-kasus semacam pemerasan atau penculikan.

Baca Juga : Pelaku Perampokan Justru Diundang ke Pemakaman oleh Anak Korban, Apa yang Diinginkan Sang Anak?

Mereka pun memberikan kursus mengendarai mobil dengan aman di jalan kepada para eksekutif, istri dan juga supir mereka, karena mereka melihat bahwa 90% dari kasus penculikan terjadi pada saat korban berada dalam perjalanan.

Kursus yang diberikan pada para eksekutif, istri dan supir mereka juga meliputi cara-cara menghindari perintang di jalan serta cara melacak bom yang ditaruh di mobil mereka.

Kantung uang yang bisa berbunyi

Perusahaan pemberi jasa keamanan juga mengirimkan pengawal pribadi ke perusahaan-perusahaan yang mengontraknya. Jangan membayangkan bahwa para pengawal itu adalah orang-orang yang bertipe kuat berotot dan berwajah garang.

Mereka justru orang-orang yang tubuhnya kerempeng dan halus budi bahasanya serta memiliki latar belakang militer dan tentunya berbadan sehat. Mereka dituntut mampu menyelinap ke dalam suatu resepsi para diplomat misalnya, atau ke suatu pesta cocktail.

Baca Juga : Perampokan di Daan Mogot: Tembakan Perampok di Kepala Tunjukan Keinginan Membunuh Korban

Direktur Securicor Henry McKay, yang memulai kariernya di perusahaan itu sebagai pengemudi mobil lapis baja di Edinburgh, mengatakan, "Sepuluh tahun lalu dalam satu bulan hanya terjadi satu kasus perampokan. Kini bahkan hampir tiap hari.

Peningkatan jenis perampokan yang mencolok yaitu yang dilakukan oleh para perampok amatiran atau para pemuda. Mereka pikir mereka bisa merampas kantung uang begitu saja dari petugas yang membawanya ke atau dari mobil pengangkutnya, lalu lari atau meloloskan diri dengan sepeda motor mereka."

Pada umumnya perampokan terjadi saat uang sedang dibawa ke atau dari dalam mobil. Karena itu perusahaan jasa pengiriman uang membatasi jumlah uang yang setiap kali dibawa ke atau dari mobil untuk mengurangi risiko kehilangan.

Jika uang yang diangkut mobil cukup banyak, terpaksa para petugas akan beberapa kali mondar-mandir ke atau dari mobil itu.

Baca Juga : Setidaknya 36 Orang Tewas dalam Sebuah Aksi Perampokan Kasino di Manila, Tak Ada Kaitannya dengan ISIS

Dalam soal mengamankan uang pun teknologi tak ketinggalan. Kantung-kantung uang itu kini bisa dipasangi suatu alat temuan baru yang bekerja secara elektronik. Apabila kantung uang itu terenggut dari si pembawa, ia akan mengeluarkan bunyi nyaring sekaligus menyemburkan asap hitam.

Benda elektronik itu selain mengeluarkan asap hitam juga menyebarkan zat pewarna yang akan melumuri seluruh permukaan uang dalam kantung dan juga orang yang membawanya.

Manajer toko terlibat pencurian

Beberapa perusahaan pemberi jasa keamanan memiliki detektif (baca: petugas keamanan) yang terlatih. Mereka dikirim ke toko-toko besar yang memerlukan bantuannya. Di toko-toko di daerah West End, London, setiap 75 pegawainya ada satu detektif.

Elizabeth Watt, pimpinan para detektif Group 4, menjelaskan, "Pencuri yang sudah biasa beroperasi di lingkungan toko-toko mulai mengenal para detektif yang ditugaskan di sana.

Baca Juga : Kisah Penculikan Pengantin di Kirgikistan: Dipaksa Nikah, Lalu Diperkosa, Bahkan Sampai Ada yang Bunuh Diri

Untuk menghindari pengenalan itu kami melakukan penggiliran tugas, misalnya seorang detektif bertugas selama setengah jam pertama, lalu setengah jam berikutnya digantikan oleh detektif lain, demikian seterusnya.

Mereka di sana bisa berpura-pura sebagai pembeli atau sebagai pegawai sementara. Petugas keamanan yang bekerja di toko-toko itu sudah dikenal oleh para pegawainya, sedangkan detektif-detektif kami tidak. Kami mensinyalir bahwa lebih dari 50% kasus pencurian di toko dilakukan oleh pegawainya sendiri."

Suatu toko memanggil seorang detektif gara-gara salah satu cabangnya menderita kerugian besar akibat pencurian. Mereka mencurigai pegawainya terlibat dalam pencurian itu. Sang detektif lalu menyelidikinya, tetapi ia tidak melihat ada pencurian apa-apa.

Akhirnya ia menemukan bahwa manajer toko itu telah memasang sebuah cash register miliknya sendiri di samping 7 buah cash register milik toko dan setiap malam cash register itu dia bawa pulang berikut uangnya.

Baca Juga : Masih 12 Tahun, Bocah Ini Sudah Berhasil Gagalkan Perampokan Sebuah Toko Perhiasan di Turki

Perusahaan pemberi jasa keamanan itu bekerja sama dengan pihak kepolisian Inggris. Bersama dengan pihak kepolisian, para wakil dari perusahaan itu duduk di Komite Urusan Gedung Perkantoran bidang Pencegahan Kriminal, juga di komite-komite lain yang menangani masalah khusus, misalnya ada seorang wakil duduk di komite khusus bidang alarm, alat untuk mendeteksi adanya pencuri itu.

Adakalanya pihak kepolisian perlu menarik garis tegas yang menandai batas wewenang petugas keamanan tersebut dengan pihak polisi. Mereka tidak menginginkan adanya oknum-oknum berseragam selain polisi yang bertugas patroli di jalan-jalan umum.

Akan tetapi pada umumnya pihak kepolisian Inggris justru senang ada pihak yang turut membantu menumpas dan yang lebih penting ikut mencegah timbulnya tindak kejahatan.

Douglas Hurd, Menteri Dalam Negeri Inggris, di depan pertemuan para pengusaha anggota Asosiasi Industri Keamanan Inggris, mengatakan,

"Memang sebaiknya setiap warga negara Inggris bisa memanfaatkan fasilitas keamanan yang ditawarkan oleh perusahaan pemberi jasa keamanan itu. Perusahaan jasa ini merupakan mitra polisi dalam usaha-usaha menumpas dan mencegah timbulnya tindak kejahatan."

Baca Juga : Arthur Booth, Terdakwa Perampokan yang Menangis karena Hakim yang Mengadilinya adalah Teman Sekolahnya

Artikel Terkait