Advertorial
Intisari-Online.com- Taksi listrik yang bisa terbang ini diperkirakan akan mulai beroperasi dalam waktu empat tahun mendatang.
Layanan 'taksi terbang' antar kota ini nantinya dapat menawarkan penerbangan jarak pendek.
Sejak didirikan pada tahun 2016, perusahaan penerbangan Vertical Aerospace telah mempekerjakan 28 veteran kedirgantaraan dan ahli teknis dari Airbus, Boeing, Rolls-Royce, Martin Jetpack dan General Electric.
Pendirinya, Stephen Fitzpatrick, yang merupakan pemilik tim balap Formula 1, mengatakan bahwa usaha barunya itu akan menerapkan pelajaran dari balap F1 untuk membangun pesawat listrik Vertical Take Off and Landing (eVTOL).
Baca Juga : Mau Naik Pesawat? Sebaiknya 7 Hal Ini Tidak Anda Lakukan di Pesawat Terbang
Kendaraan bertenaga baterai memiliki jangkauan 150km dengan kecepatan tertinggi 186mph (300kmh).
Ini berarti akan mudah membawa penumpang dari Inggris ke Paris dan kembali lagi.
Dilansir dari Daily Mail, Senin (10/9/2018), Perusahaan melakukan uji terbang dari prototipe lepas landas vertikal tunggal penumpang di bandara pada bulan Juni.
Uji terbang itu dilakukan setelah diberikan izin penerbangan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA).
Baca Juga : Beginilah Cara ISIS Menjadikan Para Perempuan sebagai Komoditas dan Budak Seks di Timur Tengah
Dengan taksi terbang ini maka penumpang akan lepas landas dari lokasi yang sangat dekat dengan rumah dan mendarat sangat dekat dengan titik tujuan mereka tanpa membutuhkan landasan pacu khusus karena kemampuannya untuk terbang vertikal.
Pada tahap selanjutnya, perusahaan akan berusaha untuk memperluas hingga menjangkau pesawat.
"Kami berinvestasi dalam semua evolusi teknologi," kata Fitzpatrick, pendiri dan direktur utama Vertical Aerospace.
Baca Juga : Osama bin Laden, Dalang Serangan 9/11 yang Berhasil Ditemukan dan Dibunuh CIA Berkat Teknologi Canggih Ini
Lebih jauh, Fitzpatrick membanggakan dirinya dalam mengembangkan ide bisnis ini.
Fitzpatrick mengatakan dia sadar bahwa banyak kemajuan teknologi mobil balap yang dapat diterapkan untuk pesawat.
Mulai dari baterai listrik bertenaga tinggi untuk kereta listrik hibrida, bahan struktural ringan, seperti serat karbon dan, tentu saja, desain aerodinamis.
Akan seperti apa ya perwujudannya kelak? Kita tunggu saja ya!
Baca Juga : Jack Ma: Saya Tidak Ingin Mati di Kantor, Saya Ingin Mati di Pantai