Intisari-Online.com - Sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata beberapa orang ingin ditinggalkan sendiri saat sekarat.
Berdasarkan keterangan Glenys Caswell, peneliti senior di University of Nottingham, orang-orang memiliki kontrol saat akan meninggal dunia.
Beberapa dari mereka menunggu untuk mengembuskan napas terakhirnya sampai orang yang mereka cintai tidak berada di ruangan yang sama.
Meskipun ini tampak tidak wajar, namun Caswell, yang memiliki ketertarikan pada penelitian tentang kematian, mengatakan bahwa beberapa orang tidak suka ditanya mengenai keadaan mereka yang semakin memburuk.
Baca Juga : Kisah Cinta Kasih yang Berakhir dengan Mimpi Buruk: Ada 13 Tikaman
Begitu pula saat meninggal, mereka tidak ingin orang-orang meributkannya.
Penelitian sebelumnya dari New York University Langone School of Medicine yang dipublikasikan pada Oktober lalu, menyatakan, orang-orang yang sekarat tahu bahwa mereka akan mati.
Kesadaran ini tetap ada meskipun tubuh sudah berhenti menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Seberapa burukkah mati sendirian?
Rasanya tidak pantas jika seseorang harus mati sendiri. Namun, pada kenyataannya, beberapa orang meninggal saat mereka sedang sendirian. Apakah hal itu benar-benar buruk?
Baca Juga : Romano Fenati Dapat Black Flag di Moto2, Ini 4 Aksi Paling Fenomenal di MotoGP
Saat seseorang sekarat di rumah atau rumah sakit, biasanya perawat akan memanggil keluarganya untuk berkumpul.
Mereka akan menjaga di samping orang terkasih yang sedang sakit tersebut. Namun, hal ini sebenarnya sulit dilakukan karena kehidupan terus berjalan dan bisa melelahkan anggota keluarga secara emosional.
Source | : | nationalgeographic.grid.id |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR