Vitamin B12 (ug)
1,7
1,4
Akt. retinol (ug)
15,0
9,0
Sumber: Hermana, Mien Karmini, dan Darwin Karyadi, "Komposisi Gizi Tempe serta Manfaatnya dalam Peningkatan Gizi Pangan" dalam Bunga Rampai Tempe Indonesia, Yayasan Tempe Indonesia, 1996.
(Baca juga: William Mitchell, Belajar Membuat Tempe di Jawa dan Menjualnya di London)
Kandungan besi tempe juga lebih tinggi daripada daging. Seperti halnya kalsium, ketersediaan besi tempe juga lebih baik dari kedelai. Besi diperlukan untuk mencegah dan menanggulangi anemia. Tempe juga mengandung mineral-mineral lain dengan ketersediaan yang baik seperti seng (Zn) dan tembaga (Cu).
Kedua mineral ini merupakan bagian dari enzim-enzim yang berperan dalam berbagai aspek metabolisme, fungsi kekebalan, pembentukan sel darah merah, dan sebagai antioksidan.
Dalam hal vitamin, tempe mengandung lebih banyak tiamin (B1), vitamin B12, dan vitamin-vitamin B lainnya dibandingkan dengan daging. Tempe merupakan satu-satunya bahan nabati yang mengandung vitamin B12, yakni vitamin yang diperlukan untuk mencegah anemia megaloblastik.
Vitamin kelompok B ini berperan sebagai koenzim dalam metabolisme energi dan reaksi-reaksi lain dalam tubuh.
Selama fermentasi juga dibentuk vitamin-vitamin larut lemak atau prekursornya seperti beta-karoten, ergosterol, dan vitamin E. Beta-karoten adalah prekursor vitamin A yang berperan dalam penglihatan, mencegah kekeringan kulit, pertumbuhan, dan mempunyai fungsi kekebalan.
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR