Namun, Jafro memilih untuk bertahan dan mencari uang saku sebagai tukang lipat parasut agar tidak membebani kedua orangtuanya.
"Sampai sekarang masih ngelipet (melipat), Mas. Upah dari melipat itu buat naik ojek untuk latihan," kata Jafro Megawanto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/8/2018).
Hasil tidak akan pernah mengkhianati proses. Usaha keras si "Paraboy" Jafro pun membuahkan hasil manis, medali emas di Asian Games 2018.
Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat tahun 2016, Jafro meraih medali emas.
3. Mukhib rengkuh medali emas untuk sang calon buah hati
Dibalik prestasi Khoiful Mukhib meraih medali emas untuk cabang olah raga sepeda gunung Asian Games 2018, tidak terlepas dari dukungan isteri dan sang calon bayi.
Ya, salah satu ujub syukur keberhasilan Mukhib adalah untuk di calon bayi yang ada di kandungan isterinya, Hamida Nasihati. “Saat ini istri saya mengandung usia 9 bulan.
Iya, medali emas buat kado (calon bayi),” ucap Khoiful Mukhib, saat ditemui di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Senin (27/8/2018).
Mukhib menceritakan, selama latihan untuk berlaga di Asian Games 2018, dirinya kerap meninggalkan waktu menemani isterinya yang tengah mengandung.
Dukungan dan cinta sang isteri benar-benar dirasakannya, sehingga dia kayuh masa depan keluarganya dengan penuh semangat.
Mukhib tercatat sebagai pebalap sepeda gunung atau downhill tercepat dengan catatan waktu 2 menit 16,687.
Catatan waktu tersebut mengalahkan pesaing-pesaingnya. Setelah ajan Asian Games 2018 usai, Mukhib akan mempersiapkan untuk SEA Games.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR