Advertorial
Intisari-Online.com – Apabila Anda sedang berada di Inggris pada suatu sore tanggal 5 November, Anda akan melihat banyak orang berkumpul di lapangan mengelilingi api unggun dan menyalakan kembang api.
Apabila Anda tanyakan pada mereka, maka akan dijawab bahwa mereka sedang memperingati Guy Fawkes Day (Hari Guy Fawkes) atau dikenal juga sebagai Bonfire Night (Malam Api Unggun).
Mungkin Anda akan bertanya mengapa Guy Fawkes Daydirayakan dengan membuat api unggun dan kembang api?
Ketika penulis menanyakan hal tersebut pada seorang teman, ia menjelaskan bahwa api unggun dan kembang api mencerminkan rasa suka cita orang Inggris karena usaha untuk meledakkan Gedung Parlemen Inggris oleh Guy Fawkes dan kawan-kawannya pada tanggal 5 November 1605 berhasil digagalkan oleh pemerintah.
Pada sekitar tahun 1603 - 1605, ada beberapa orang Inggris yang merasa tidak puas terhadap pemerintahan Raja James I.
Mereka kemudian bersekongkol untuk meledakkan gedung parlemen dan membunuh Raja James I yang akan hadir untuk meresmikan parlemen Inggris pada tanggal 5 November 1605, beserta permaisuri dan anak tertuanya, para menteri dan para anggota parlemen.
Persekongkolan itu berharap Raja James I terbunuh. Dengan demikian keadaan di Inggris akan menjadi kacau.
Kekacauan tersebut dapat digunakan sebagai suatu kesempatan untuk merebut kekuasaan.
Dalangnya adalah Robert Catesby, dibantu oleh Thomas Percy dan John Wright. Guy Fawkes lahir di York, Inggris Utara, April 1570.
la pernah bergabung dengan tentara Spanyol di Belanda serta terkenal sebagai ahli dalam menggu nakan bahan peledak.
Karena itulah persekongkolan memutuskan Guy Fawkes untuk bergabung bersama mereka. Fawkes kemudian dianggap sebagai agen penting dalam persekongkolan tersebut.
Untuk memudahkan usaha meledakkan gedung parlemen, keempat orang tersebut menyewa sebuah gudang bawah tanah yang letaknya tepat di bawah gedung parlemen sampai dengan Istana Westminster di London.
Di gudang itu berhasil dikumpulkan 20 tong bubuk senjata. Fawkes-lah yang mempunyai ide untuk meledakkan gedung parlemen dari gudang bawah tanah itu.
Malang bagi kelompok tersebut, karena persekongkolan mereka berhasil dibongkar dengan adanya surat kaleng untuk Lord Monteagle, seorang anggota House of Lord yang beragama Katolik.
Isinya, saran agar ia tak menghadiri sidang parlemen pada tanggal tersebut.
Pengirim surat tersebut ternyata adik ipar Lord Monteagle yang bernama Frances Tresham dan merupakan salah seorang anggota persekongkolan.
Lord Monteagle kemudian melaporkan usaha tersebut pada pemerintah.
Pada tanggal 4 November 1605, suatu penyelidikan yang intensif dilakukan pemerintah. Guy Fawkes berhasil ditangkap di gudang bawah tanah yang ia sewa.
Sedangkan Percy, Catsby dan dua temannya yang lain terbunuh ketika berusaha melarikan diri sewaktu ditangkap.
Tanggal 27 Januari 1606, Fawkes diadili dan dinyatakan bersalah.
Ia dijatuhi hukuman gantung pada tanggal 31 Januari 1606 di Westminster yang letaknya berseberangan dengan Gedung Parlemen inggris. (Tersi – Intisari Agustus 1991)
Baca juga: Kesal Tak Dapat Tiket Pesawat Kelas Bisnis, Anggota Parlemen Ini Tampar Pramugara 25 Kali