2. Penghargaan lain IMC
Dosen muda Kelompok Keahlian Aljabar, Prodi Matemika FMIPA-ITB, Afif Humam, M.Si mengatakan, prestasi tersebut merupakan kedua kalinya setelah sebelumnya pada 2015 mahasiswa ITB Muhammad Al-Kahfi juga mendapatkan first prize di ajang yang sama.
"Untuk tahun lalu kita dapat second prize dan third prize, jadi tahun ini kita malah berhasil meloloskan 4 orang itu sebuah prestasi juga dari kontingen tim Indonesia," katanya dikutip dari dari laman resmi ITB.
Selain Bimo, ada tiga mahasiswa ITB lainnya dari prodi Matematika mengikuti IMC 2018.
Mereka adalah Hopein Cristofen Tang meraih Third Prize, Laurence Petrus Wijaya meraih Honorable Mention, dan Mochammad Zulfikar Aditya juga meraih Honorable Mention.
3. Latihan mandiri
Dikatakan Afif, selama proses bimbingan, Bimo dan kawan-kawan lebih banyak belajar soal-soal sendiri.
Sebab mereka sudah diberikan bimbingan maksimal ketika ON MIPA beberapa bulan lalu yang waktunya tak begitu jauh dengan IMC 2018.
"Jadi memang secara pelatihan sebagai pembina di sini tidak begitu banyak memberi materi.”
“Karena sudah ada materi kuliah sendiri, kami hanya membantu memberikan latihan untuk mereka kerjakan sendiri, jadi lebih dominan ini hasil belajar mereka sendiri," ujarnya.
Ia berharap ke depan banyak mahasiswa ikut kompetisi, dan mengharumkan nama ITB serta Indonesia. (Yohanes Enggar Harususilo)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa ITB Raih Emas Kompetisi Matematika Internasional 2018")
Baca juga: Ingin Jualan dan Dapat Banyak Keuntungan? Yuk, Segera Daftar Asian Fest di Asian Games 2018
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR