Advertorial
Intisari-Online.com - Untuk membuktikan bahwa toilet milik persahaan bersih, seorang wakil manajer umum dan pekerja dari sebuah perusahaan di provinsi Fujian, China, makan bola-bola nasi ketan yang disiapkan di closet pria.
Rekaman insiden ituberedar secara online dan menjadi viral.
Banyak pengguna internet China mengkritik bos karena mempunyai 'keterbelakangan mental'.
Perusahaan dinilai menumbuhkan budaya yang menjijikkan, di mana bawahan dipaksa untuk'masuk ke permainan konyol'bos hanya untuk mempertahankan pekerjaan mereka.
Baca juga:Kisah Bayi 'Tertukar': Saat yang Satu Diperebutkan, yang Satu Justru Ditelantarkan
Acara makan nasi ketan dari toiletpada Senin (16/07/2018), di contohkan oleh wakil manajer umum di perusahaan, lapor Shin Min Daily News.
Dia kemudian memberi tahu para pekerja, "Saya melakukan perhitungan, mungkin saya membalik bola sekitar 20 kali atau lebih."
"Lihatlah semua orang, aku akan menjadi yang pertama makan."
Setelah itu, dia meraih mengambil salah satu bola nasi dari closet pria dan meletakkannya di mulutnya.
Baca juga:(Video) Aksi Dramatis Pilot F-15 Eagle Israel Mendaratkan Jet dengan Satu Sayap Usai Tabrakan
Para pekerja kemudian mengikutinya.
Dalam video tersebut, para pekerja tidak memiliki apa-apa selain memuji bola-bola nasi, mengatakan bahwa makanan tersebut 'sangat lezat dan harum'.
Wakil manajer juga mengklaim bahwa seluruh acara adalah tradisi perusahaan yang sudah berlagsung selama 25 tahun.
Meskipun tanggapan positif dari para pekerja, banyak netizen telah menyatakan jijik.
Cleaning Service di perusahaan mengatakan kepada wartawan bahwa toilet cukup bersih untuk meletakkan makanan, ia berkata bahwa dirinya membersihkancloset dengan banyak air bersih.
Seorang netizen berkomentar, "Bukankah itu menjijikkan? Saya tidak akan pernah memakannya."
Netizen lain mengatakan, "Perusahaan mana ini? Saya tidak akan pernah membeli apa pun dari mereka lagi."
Seorang netizen jugaberkomentar, "Ada 1.000 metode untuk membuktikan bahwa toilet bersih, tetapi mereka memilih metode yang paling bodoh." (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)