Saat itu ia tidak ingin melawan tetapi saat terakhir ia tidak beraksi dan ia berada di posisi yang sama.
Ia bilang, dirinya bukan ahli senjata dan tidak tahu pasti apakah revolver itu sungguhan atau tidak.
Ia juga tidak punya suatu perbandingan senjata asli dengan yang bukan sebelumnya.
Baca juga: Inilah 4 Pemain Sepak Bola Kelas Dunia yang Bakal Tampil Pada Pentas Asian Games 2018
Jadi, ia harus bertindak berdasarkan instingnya saja.
Ia mengaku sudah berlatih Morganti Jiu-Jitso selama 18 bulan dan keterampilannya itupun muncul.
“Hasil latihanku muncul begitu saja. Saat ia mendorong, aku lihat itulah momen pas untuk melawan balik, aku ambil ancang-ancang dan memberinya beberapa tendangan,” kata Lorrana.
Tendangan pertama Lorana mengenai wajah si perampok dan tendangan berikutnya mendarat di tubuh si perampok.
Lorana bahkan sempat mengejar si penjahat tetapi terhenti ketika ia naik ke mobilnya.
Mahasiswi itu bilang ke polisi bahwa ada dua wanita di dalam mobil yang menunggu perampoknya, kemudian kabur.
Sementara mayor polisi Michello Bueno mengatakan polisi mendapat beberapa laporan sebuah mobil dengan plat nomor yang sama digunakan untuk melakukan kejahatan serupa.
“Wanita ini beruntung, tetapi ia bisa kehilangan nyawa. Kami tidak menyarankan orang untuk beraksi dengan cara ini karena beresiko besar,” kata Michello Bueno.
Ia juga memberikan sedikit kiat bagaimana berhadapan dengan penjahat.
Tidak disarankan untuk melihat langsung ke mata pelaku karena pelaku mungkin berpikir anda mencoba mengingat wajahnya.
Anda jangan langsung beraksi atau bergerak tiba-tiba, tetapi bicara dengan suara pelan, sepanjang waktu, apa yang dilakukan.
Dalam situasi berbahaya ini, saraf penjahat ada di tepian dan ia bisa bereaksi lebih jahat lagi jika dilawan.
Baca juga: Pantas Saja Tak Tersedia di Google Playstore, Rupanya 5 Aplikasi Android Ini Sangat Canggih
Penulis | : | Khena Saptawaty |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR