Advertorial

Berasal dari Jarak 3,7 Miliar Tahun Cahaya, Seperti Apa Partikel Hantu yang Terlihat di Antartika?

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Para ilmuwan baru-baru ini mendeteksi partikel hantu yang jatuh di permukaan es Antartika.

Setelah ditelusuri dari mana sumbernya, ternyata partikel hantu atau yang dikenal sebagai neutrino ini diketahui berasal dari galaksi elips raksasa dengan lubang hitam besar yang berputar cepat pada intinya atau blazar.

Blazar itu berasal dari rasi bintang Orion yang terletak 3,7 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Neutrino ini pada dasarnya memiliki energi tinggi yang melintasi ruang angkasa, melompati manusia, planet dan galaksi tanpa hambatan.

Baca Juga:Insiden Bendera Zohri: Meski Mirip, Ada Perbedaan Antara Bendera Indonesia, Monako, dan Polandia yang Dibalik, Lo!

Namun ia tak dapat menabrak atom sama sekali, oleh sebab itu ia dinamakan partikel hantu.

Setidaknya tabrakan neutrino di permukaan es Antartika ini tertangkap hanya menyebabkan kilatan-kilatan kecil cahaya.

Observasi utama dilakukan di Ice Cube Neutrino Observatory,sebuah stasiun penelitian ilmiah AS di Antartika.

Baca Juga:Inilah Daftar Rezeki Nomplok yang Sudah Menanti Zohri Setelah Jadi Juara Dunia Lari

Kemudian dikonfirmasi oleh teleskop yang berbasis di darat dan yang mengorbit di angkasa.

Dilansir dari South China Morning Post, Jumat (13/7/2018), para astronom telah lama bergantung pada pengamatan elektromagnetik dan cahaya.

Tetapi pendekatan ini memiliki keterbatasan karena terlalu banyak aspek alam semesta yang tidak dapat dipahami dengan menggunakan cahaya saja.

Kemampuan untuk menggunakan partikel seperti neutrino berenergi tinggi dalam astronomi memungkinkan pemeriksaan yang lebih kuat.

Baca Juga:Mengintip Rumah Ridwan Kamil yang Terbuat dari 30 Ribu Botol Bekas, Harga Sewanya Rp3,5 Juta Sehari

Sama seperti yang diumumkan pada 2016 lalu, riak dalam struktur ruang-waktu yang disebut gelombang gravitasi membuka batas baru dalam astronomi.

Bidang yang baru muncul ini kemudian dijuluki "multi-messenger astrophysics."

"Neutrino memberi kita jendela baru untuk melihat alam semesta," kata fisikawan Universitas Alberta Darren Grant, juru bicara kolaborasi ilmiah Ice Cube.

“Dalam banyak hal neutrino adalah pembawa pesan astronomi ideal," lanjutnya.

Baca Juga:Tambang Freeport: Sebuah Ironi Perampasan Gunung Suci Milik Suku Amungme

Mereka pada dasarnya dapat melarikan diri dari lokasi produksi mereka dan membawa informasi itu secara langsung melintasi kosmos ke titik deteksi mereka.

Neutrino nampaknya terlihat menabrak atom pada bagian paling keras di alam semesta.

Neutrino berenergi tinggi dihasilkan oleh sumber yang sama dengan sinar kosmik.

Seperti partikel bermuatan, sinar kosmik tidak dapat dilacak langsung kembali ke sumbernya karena medan magnet yang kuat dalam ruang mengubah lintasan mereka.

Baca Juga:Di Balik Truk Raksasa Tambang Freeport, Ada Perempuan-perempuan Tangguh di Belakang Setir

Detektor neutrino Ice Cube melibatkan 86 lubang yang dibor 2.500 meter ke dalam es Antartika.

Beberapa 5.160 sensor menangkap kilatan kecil cahaya yang akhirnya terdeteksi berasal dari blazar.

Para ilmuwan kemudian menentukan bahwa neutrino lain yang sebelumnya terdeteksi oleh Ice Cube berasal dari sumber yang sama.

Tidak semua neutrino adalah ragam berenergi tinggi.

Baca Juga:Inilah Warisan Terakhir dari Stephen Hawking yang Kontroversial Bagi Ahli Kosmologi

Neutrino berenergi rendah, misalnya, diproduksi secara produktif dalam proses fusi bintang seperti matahari kita.

"Blazar mungkin bukan satu-satunya sumber untuk neutrino berenergi tinggi atau sinar kosmik berenergi tinggi," kata Grant.

Baca Juga:Pernah Mendengar 'Partikel Tuhan' yang Menurut Hawking Bisa Timbulkan Kiamat? Kali Ini Ada Teori Partikel Virtual yang Bisa 'Menelan' Matahari

Artikel Terkait