Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang gadis 10 tahun dari kota Xuzhou di provinsi Jiangsu, China, meninggaldunia setelah meracuni dirinya sendiri di rumahnya dengan pestisida.
Mengutip dari Beijing News, ia meninggalkan 3 menit video dan surat perpisahan 2 halaman untuk keluarganya.
Dalam video itu, gadis itu dengan tenang mengatakan, "Ibu, ayah, aku pergi. Aku ingin memberi tahumu bahwa aku minta maaf."
"Aku ingin pergi ke surga, dan ingin mengucapkan selamat tinggal kepada kalian."
Baca juga:Torpedo Manusia, 'Senjata Bunuh Diri' Rahasia yang Pernah Jadi Andalan Kopaska
"Ketika hari ulang tahunku datang, jangan lupa untuk meletakkan kue di depan makamku."
"Terima kasih ibu dan ayah, karena sudah merawatku selama ini."
"Kamu memukuliku dan memarahiku."
Gadis itu menambahkan, "Tapi aku tahu itu semua demi kebaikanku sendiri. Aku akan menjagamu dari surga."
"Aku tidak ingin mengecewakanmu. Ini adalah sesuatu yang harus aku lakukan."
Gadis muda itu menyatakan dalam pesan perpisahannya bahwa dia ingin pergi ke surga karena dia tidak berprestasi di sekolah.
Terlalu banyak tekanan
Menurut Sina News, gadis muda itu meninggal setelah meminum pestisida pada tanggal 14 November tahun lalu, hanya 3 hari sebelum ujian tengah semester akan diadakan di sekolahnya.
Gadis itu dilaporkan menerima nilai rendah semester ini dan dihukum oleh gurunya.
Gurunyatidak ingin dia mengambil bagian dalam ujian jangka menengah karena dia diduga menurunkan nilai rata-rata dari seluruh kelas.
Ibunya mengatakan kepada outlet berita China The Paper, bahwa tekanan di sekolah mungkin telah menyebabkan anaknya bunuh diri.
Menurut sebuah studi 2010, sepertiga anak sekolah dasar Cina menderita stres psikologis karena tekanan di sekolah dan harapan orangtua mereka (Orangtua terlalu memaksa prestasi anak).
Pada November 2014, bunuh diri seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dari Guangzhou setelah ujian jangka menengahnya juga mengejutkan netizen.
Anak itu hanya menerima 39 poin untuk ujian bahasa Inggris, dia gantung diri setelah menulis tentang nilai rendahnya dalam buku hariannya.
Setahun sebelumnya, pada tahun 2013, seorang anak berumur 10 tahun juga melakukan bunuh diri dengan melompat dari gedung setelah dimarahi oleh seorang guru setelah gagal menyelesaikan tugas.
Dalam beberapa tahun saja, banyak anak berumur masih mudah sudah nekat melaukan bunuh diri.
Kebanyakan akibat stress dengan sekolah.
Pestisida di Cina adalah penyebab utama kematian di kalangan pemuda Cina.
Bunuh diri dengan pestisida adalah metode bunuh diri paling umum di China, baik untuk pria dan wanita.
Pestisidabanyak tersedia, terutama di daerah pedesaan Cina, di mana kasus meracuni diri sendiri jauh lebih tinggi daripada di daerah perkotaan.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam BMC Public Health tahun ini (Yimaer dkk 2017), menemukan bahwa keracunan akibat pestisida untuk anak-anak merupakan masalah serius di Tiongkok.
Pada periode 2006-2015, sebanyak 2.952 anak diracuni oleh pestisida di provinsi Zhejiang saja.
Baca juga:Sedang Mengandung, Seorang Wanita Bunuh Diri Setelah Pergoki Suaminya Menghamili Ibunya Sendiri
Diskusi Weibo Pada Weibo
Kematian gadis muda yang bunuh diri dengan pestisida itu telah menyebabkan banyak diskusi di media sosial China (Wibo).
Beberapa netizen menyalahkan orangtua atas kematian gadis itu, yang lain mengatakan bahwa anak-anak di China terlalu ditekan oleh sistem sekolah.
Ada juga beberapa netizen yang tidak percaya bahwa bunuh diri yang dipersiapkan seperti itu dapat benar-benar menjadi 'karya' seorang bocah yang baru berusia 10 tahun.
Mereka bertanya-tanya apakah seseorang mungkin membuat gadis itu melakukan bunuh diri.
"Pada usia 10 tahun, dia bahkan tidak memahami apa itu kematian," kata beberapa netizen.
Ada juganetizen yang berbagi masalah masa kecil mereka sendiri.
"Ketika saya seumuran itu, saya juga pernah memiliki pemikiran untuk bunuh diri."
Diamelanjutkan komentarnya, "Tetapi saya tidak pernah memiliki keberanian."
"Dia lebih berani daripada saya."
Pada 16 November, departemen pendidikan setempat menyatakan bahwa pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki kasus ini lebih lanjut. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)