Intisari-online.com - Bagi pemuda Bugis mungkin ritual ini tidaklah asing di telinga merekai.
Konon, pemuda bugis melakukan ritual yang disebut Sigajang Laleng Lipa ini untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Sigajang Laleng Lipa salah satu budaya yang ada di Sulawesi selatan, yang artinya saling tikam menggunakan badik dalam satu sarung.
Badik sendiri adalah senjata tradisional yang merupakan warisan budaya Bugis.
Baca Juga : Ditinggal Suaminya 6 Minggu Setelah Menikah, Akhirnya Wanita Ini Tahu Kebenarannya 70 Tahun Kemudian
Baca Juga : Cek Tangan Anda Apakah Memiliki Tanda X yang Langka Ini? Inilah Arti Tanda Tersebut
Namun, menurut beberapa sumber ritual ini konon banyak terjadi di masa lalu, saat sebuah keluarga merasa harga dirinya terinjak, namun, kedua keluarga merasa benar, maka diselesaikan dengan ritual ini.
Awal kemunculannya, adalah pengaruh masyarakat Bugis yang menjunjung tinggi rasa malu, di mana mereka merasa malu ketika harga diri mereka terinjak-injak.
Bahkan mereka rela mempertaruhkan nyawa demi mempertahankan kehormatan mereka, akhirnya ritual ini tercipta.
Meski terkadang hasil akhir dari pertarungan ini adalah imbang, sama-sama meninggal, atau keduanya sama-sama hidup.
Baca Juga : Mati Suri dalam Tradisi Jawa: Kematian atau 'Sekadar' Ketidaksadaran?
Seiring berjalannya waktu dan kemajuan pendidikan ritual ini mulai ditinggalkan oleh masyarakat Bugis.
Meski begitu, ritual ini tidak benar-benar ditinggalkan, melainkan dipentaskan kembali dalam sebuah panggung untuk menjaga kelestarian warisa budaya.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR