Meski leg kedua di kandang Thailand, kata Riedl, justru beban akan lebih menimpa tuan rumah. Sebab, mereka dipaksa menang dan sebagai tim favorit. Sebaliknya, Indonesia tim underdog yang justru bisa bermain lebih lepas.
"Sebenarnya, sejak leg pertama tekanan justru berada pada pihak Thailand karena kami underdog. Sekarang, kami memimpin tapi tetap tak merasa mendapat tekanan lebih berat," jelasnya.
Gelar kelima
Thailand memang harus bekerja ekstra keras pada leg kedua nanti. Pelatih Thailand, Kiatisuk Senamuang menyadari, tak mudah menaklukkan Indonesia, meski pihaknya tetap optimistis.
Dalam dua pertemuan di penyisihan dan final, Senamuang merasakan betapa Indonesia mengalami perkembangan dan selalu membuat kesulitan. Maka, Tim Gajah Putih tak mau meremehkan Indonesia.
"Indonesia memberi banyak kesulitan kepada Thailand di leg pertama. Tapii, kali ini pemain kami sudah siap menghadapi pertandingan kedua," akta Senamuang.
Dia juga menyatakan semua pemain optimistis untuk kembali mempertahankan gelar juara, sekaligus menjadi gelar kelimanya.
"Target kami menjadi juara dan semua orang siap untuk itu. Kami harus melupakan yang lalu dan sekarang targetnya adalah meraih gelar kelima," tagas Senamuang.
Tim Gajah memang sudah besar. Namun, Garuda tak pernah gentar. Sekali sayap terkepak pantang surut kembali. Semangat dan mental baja yang ditunjukkan Boaz Solossa dkk selama ini bisa mengoyak siapa pun.
Terbanglah Garuda, seperti ditegaskan Riedl, "Ini saatnya mengubah sejarah."
Garuda di dadaku
Garuda kebanggaanku
Kuyakin hari ini pasti menang
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |
KOMENTAR