Advertorial
Intisari-Online.com – Tidak semua orang akan mengerahkan segala upaya untuk membantu seseorang dengan disabilitas.
Namun, seorang guru bernama Helma Wardenaar benar-benar punya kebaikan hati yang tertanam kuat di dirinya.
Cerita berawal ketika salah satu muridnya tidak bisa ikut ambil bagian dalam kegiatan kelas berkemah dan mendaki.
Sang guru tidak berpikir hal itu wajar muridnya tidak ikut karena kondisi tubuhnya.
Karenanya, ia membuat sebuah rencana khusus bagi Maggie, muridnya yang disabilitas itu.
Helma Wardenaar adalah direktur pelayanan murid di Academy for Global Citizenship di Chicago, Amerika Serikat.
Baca juga:Anak SD Penyandang Disabilitas Menulis Surat Terbuka kepada Presiden Jokowi, Begini Isinya
Setiap tahun sekolah itu mengadakan kegiatan perkemahan untuk muridnya selama dua hari.
Dalam kegiatan itu para murid mengeksplorasi hutan dan mendaki dalam kehidupan alam liar.
Kegiatan ini selalu ditunggu-tunggu oleh para murid setiap tahunnya.
Namun bagi Maggie kecil, tampaknya tidak memungkinkan bagi dirinya ikut bergabung dalam kegiatan tersebut.
Maggie menyadang cerebral palsy yang membuat dirinya berjalan dengan bantuan alat bantu jalan atau kursi roda.
Jadi, dua hari di alam liar atau tanah yang tidak rata tidak memungkinkan bagi gadis kecil itu.
Ia pun berjuang keras untuk meneruskan sisa pelajaran di kelas sebelum kegiatan perkemahan.
Kebetulan Helma telah mengajar Maggie sejak taman kanak-kanak.
Sang guru merasa penting untuk tidak menjauhkan muridnya itu dari teman-teman sekelasnya.
Ia berusaha mencari sebuah cara dengan menghubungi Greg Coleman, yang bekerja di toko REI setempat.
Helma dan Greg mencoba mencari sebuah tas perjalanan atau gendongan yang dapat menahan berat Maggie.
Sayangnya, tidak ada satupun yang cocok di toko yang besar dan lengkap itu.
Helma pun putar otak untuk mencari cara yang lain.
Baca juga:(Foto) Kisah Cinta Tanpa Syarat Turia Pitt: Tubuhnya Boleh Cacat tapi Tidak dengan Cinta dan Hatinya
Ia bertanya kepada temannya apakah bisa meminjam kuda poni, namun ternyata hal itu dilarang di kawasan hutan lindung.
Bahkan ia mencoba sebuah gerobak dorong kecil, tetapi alat itu tidak cukup aman untuk membawa Maggie.
Beberapa hari menjelang acara perkemahan, akhirnya Helma mendapat email kabar baik dari Greg di toko REI.
Pegawai toko itu mendapat sesuatu yang mungkin bisa untuk menggendong Maggie selama acara pendakian.
Jelas saja keluarga Maggie sangat terharu dengan gurunya yang berusaha keras untuk menyertakan Maggie dalam kegiatan perkemahan dan pendakian sekolah.
Kisah Helma Wardenaar ini begitu inspiratif dan bagaimana hal itu berdampak pada kehidupan Maggie kecil.
“Hanya karena ia terlahir dengan kondisi di luar kontrolnya, ia tidak seharusnya kehilangan pengalaman hidup,” kata Helma Wardennar.
Berkat guru yang baik hati itu Maggie dapat bergembira seperti teman-teman sekelasnya.
Dilansir dari Happies, pada pekan lalu, ada penggalangan dana di laman GoFundMe untuk departemen Pendidikan Khusus Helma Wardennar.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu murid lainnya seperti Maggie.
Tujuannya, agar mereka juga bisa mendapat akses yang sama dalam pengalaman di sekolahnya.