Advertorial
Intisari-online.com - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menginstruksikan seluruh kepala polres di Provinsi Lampung untuk memberantas begal yang meresahkan warga dan para pemudik yang melintasi wilayah Lampung.
"Saya minta seluruh kapolres dapat mengatasi kasus pembegalan ini, kalau tidak bisa atasi begal, maka kapolresnya yang saya begal. Paham kan maksud saya?" ujar Tito saat ditemui usai kunjungan ke areal Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan, Senin (11/6/2018).
Tito lalu meminta para kapolres dan jajarannya membuat tim khusus untuk mewujudkan hal tersebut.
"Kapolres semua harus buat tim khusus, tangkapin dulu mereka, kalau tidak tempel mereka, kalau masih belum bisa juga, silakan minta bantuan kapolda untuk menurunkan anggotanya yang bersenjata guna atasi begal ini," tambahnya.
BACA JUGA:Inilah Wibowo Bowo, Pria yang Mudik Dengan Sepeda dari Jakarta ke Solo
Selain meminta bantuan kapolda, lanjut Tito, kapolres juga bisa minta bantuan kepada komandan korem (danrem) setempat.
"Kelompok begal-begal bisa saja ditangkap dengan cara lembut. Kalau masih melawan, tindak tegas," tuturnya.
Menurut dia, memberantas begal bukan hanya tugas aparat kepolisian. Tito mengatakan, peran aktif dari pemerintah juga dibutuhkan.
"Pada prinsipnya pelaku kriminalitas itu, kami yang menangkap dan kemudian diproses secara hukum, tapi masih ada akar lalinnya yaitu perlu peran pemerintah untuk mengatasi ini," ujar Tito.
BACA JUGA:Presiden Trump Terlihat Gugup Saat Bertemu Kim Jong Un, Kenapa Bisa Begitu?
Pemerintah, lanjut dia, harus membuka lowongan pekerjaan di setiap daerah di Provinsi Lampung.
"Kemungkinan kelompok begal ini merasa dipinggirkan, jadi sangat penting peran pemerintah untuk membuka lowongan pekerjaan untuk masyarakatnya," katanya lagi.
Aksi begal jelang Lebaran 2018 terjadi di Lampung dengan korban pemudik dari Bekasi yang hendak mudik di Lampung.
Aksi begal dialami pemudik yang melintas di Jalan Lintas Tengah Sumatera wilayah Kabupaten Lampung Selatan
Kapolres Stres
Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana mengatakan bahwa para kapolres dan kapolsek di wilayahnya stres setelah Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menginstruksikan jajarannya di Lampung untuk serius memberantas begal.
Menurut Suntana, mereka menilai, permasalahan begal bukan semata soal tindak kriminalnya. "Permasalahan begal bukan hanya masalah tindak pidana, tapi juga harus dilihat faktor lainnya seperti masalah sosial ekonomi," kata dia di Bandarlampung, Senin (11/6/2018) malam.
Selama ini, lanjut dia, polisi telah melakukan tindakan tegas terhadap pelaku begal. Namun, begal tidak bisa dihilangkan seratus persen mengingat ada permasalahan sosial, seperti pengangguran dan ekonomi.
"Saya sudah utarakan permasalahan tersebut kepada Kapolri," ujarnya. Suntana menyebutkan, tindak pidana begal seperti teori balon. Jika satu titik dipencet, maka muncul kembali di tempat yang lain.
Menurut dia, untuk mengatasi begal, Polda beserta jajarannya tak hanya melakukan tindakan represif, tetapi juga melakukan upaya humanis di lokasi yang diduga tempat begal, antara lain dengan melakukan bakti sosial pemberian sembako, sunatan massal dan pengajian.
"Kami melakukan bakti sosial di wilayah banyak begal seperti Jabung, Sukadana, dan daerah lainnya," ujar dia.
Namun demikian, Suntana menegaskan, jajaran Polda Lampung akan segera menuntaskan persoalan begal di wilayahnya.
BACA JUGA:Kisah Budak Seks Jepang: Lari Dipenggal, Berontak Dibunuh, dan Bila Hamil Dibayonet Sampai Mati
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata Kapolda, Para Kapolres Stres karena Instruksi Kapolri soal Begal" dan"Kapolri: Kalau Tidak Bisa Atasi Begal, Kapolresnya yang Saya Begal...".