Kondisi ini dapat menimbulkan rangsangan di pusat muntah. Untuk menghindarinya paling baik tidur saja. Dengan begitu rangsangan itu akan reda, kemungkinan mabuk relatif berkurang.
Membaca dalam perjalanan tidak dianjurkan, dan sebaiknya hindari merokok.
Pengemudi pun bisa membuat penumpangnya mabuk. Sopir yang baik akan melarikan kendaraannya dengan perubahan akselerasi seminimal mungkin dengan laju yang konstan dan tidak mengentak-entak.
Baca juga: Serba Khasiat Jahe dan Lengkuas, dari Mabuk Hingga untuk Luluran
Keadaan ini tidak mengganggu reseptor alat keseimbangan di dalam telinga.
Menikmati alunan musik, kata Sukono, membantu mengalihkan jalur rangsangan muntah sehingga mengurangi kemungkinan mabuk.
Begitupun, menurut sebuah laporan penelitian, kegiatan berpikir memecahkan suatu masalah dalam perjalanan dengan kendaraan.
Kecuali itu, jangan lupa membawa bekal berupa makanan kecil dan minuman (tidak mengandung alkohol atau gas), atau buah-buahan.
Itu bermanfaat mencegah lapar dan haus, apalagi bagi yang punya gejala sakit maag.
Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Otak Kita Jika Minum Alkohol hingga Mabuk
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR