Intisari-online.com - Media Rusia baru-baru ini menampilkan kisah Taras Shelest, seorang pilot pesawat yang sangat dihormati.
Namun ternyata pilot tersebut terlibat skandal penipuan.
Meskipun tidak pernah menempuh pendidikan di sekolah penerbangan dan memalsukan ijazah diploma, Shalest menerbangkan ribuan orang di seluruh dunia selama beberapa tahun, sampai insiden aneh ia lakukan.
Pada Agustus 2015, Taras Shelest menjadi co-pilot dalam penerbangan dari Moskow ke Siprus.
Ketika memasuki wilayah udara Ukraina, ia menghubungi pengendali di darat sesuai protokol.
Namun bukan menggunakan bahasa teknis seperti umumnya, ia mengucapkan hal yang sangat aneh, "Glory to Ukraine!" katanya.
Hal yang tidak biasa tersebut membuat Shelest dilaporkan pada kemanaan perusahaannya, yang kemudian diteruskan kepada FSB, dinas keamanan federal Rusia.
Teman-teman pilot Shalest membicarakannya satu sama lain, dan menganggapnya telah kehilangan akal sehat karena menggunakan kata-kata aneh tersebut.
Hasil penyelidikan latarbelakangnya justru mengungkapkan hal yang lebih gila, ya, Shalest bukanlah pilot sungguhan, melainkan seorang penggila penerbangan.
Ia telah belajar sendiri untuk terbang menggunakan simulator dan memalsukan ijazah sekolah penerbangannya.
Menurut surat kabar Rusia, Komsomolskaya Pravda (07/06/2018), pria berusia 44 tahun tersebut sangat bermimpi menjadi pilot pesawat sejak kecil.
Dia pergi ke lapangan terbang bersama teman-temannya, membaca buku-buku tentang penerbangan dan berlatih menggunakan simulator dengan bantuan teman ayahnya yang seorang instruktur terbang.
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR