Advertorial
Intisari-Online.com- Keberadaan komputer di rumah tidak akan meningkatkan performa anak di sekolah - tetapi juga tidak mungkin untuk merusaknya.
Itulah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh dua ekonom di University of California, Santa Cruz.
"Seorang pelajar tanpa komputer di rumah tetap menjadi seorang pelajar biasa di sekolah," kata Robert Fairlie, salah satu penulis.
(Baca juga:Ketahuilah, Bukan dari Ayah, Kecerdasan Anak Menurun dari Ibu!)
Fairlie dan rekannya, Jonathan Robinson, melakukan percobaan dua tahun dengan melibatkan lebih dari 1.000 pelajar baik dari sekolah menengah dan sekolah tinggi diCalifornia Central Valley.
Sebelum percobaan, tak satu pun dari anak-anak, yang berkisar dari kelas enam sampai siswa kelas sepuluh, memiliki komputer di rumah.
Setengahnya menerima komputer gratis dari pihak peneliti dan bisa dipakai selama musim gugur, beberapa minggu setelah tahun ajaran dimulai.
Separuh lainnya menerima komputer di rumah setelah tahun ajaran berakhir.
Melalui sejumlah tolok ukur seperti prestasi akademik dan kehadiran, anak-anak tersebut tidak menunjukkan peningkatan atau penurunan yang signifikan.
"Kami melihat nilai, nilai ujian, dan kehadiran," kata Fairlie. "Kami telah melacak ke semua sekolah, dan tidak ada efek apa pun."Penelitian sebelumnya mengenai dampak keberadaan komputer di rumah, menunjukkan bahwa tidak ada efek positif atau negatif pada anak.
Fairlie mengatakan, penelitian sebelumnya di kalangan mahasiswa perguruan tinggi ditemukan beberapa efek positif namun cukup kecil.
"Pelajar yang memiliki komputer di rumah, memiliki nilai yang lebih baik dan peningkatan kehadiran. Tapi itu tidak terjadi dalam percobaan kali ini yang melibatkan siswa-siswi sekolah. Anak-anak memakai komputer untuk mengerjakan pekerjaan rumah, bermainvideo game, dan membuka Facebook," kata Fairlie.
Para siswa dalam penelitian terbaru adalah siswa di 15 sekolah yang agak lebih miskin dari sekolah-sekolah lain yang ada di California.
Nilai tes dari para pelajar tersebut sedikit lebih rendah.
Saat percobaan, komputer yang mesinnya diperbarui dibagikan - dengan tidak diberitahu pentunjuk pemakaiannya - kepada anak-anak.
(Baca juga:Punya Kecerdasan Hampir Dekati IQ Einstein, Gadis Ini Malah Ditolak Sekolah Tata Bahasa Inggris)
Komputer yang dibagikan memiliki prosesor sekelas Pentium, monitor 17 inci, dan dilengkapi dengan Windows, modem, kartu Ethernet,CD drive, danflash drive.
"Percobaan ini bukan untuk mengatakan bahwa komputer tidak berguna," katanya.
Peneliti hanya menyentuh permukaan untuk melihat dampak dari teknologi baik di dalam maupun di luar kelas.