Cara memakannya selalu diikuti dengan meminum saguei (semacam tuak). Terkadang rebung jahe terlebih dahulu dimasukkan ke dalam saguer, dan supaya awet ke dalamnya diberi sedikit garam. Dengan ialapan macam ini, konon tenaga kita menjadi berlipat ganda.
Sementara rimpang jahe juga bisa diolah jadi manisan.
Caranya, jahe yang sudah dibersihkan dimasak dalam air gula selama 2 - 3 jam. Setelah itu dipindahkan ke suatu tempat dan dibiarkan beberapa hari. Jahe dimasak kedua kalinya dalam larutan gula seperti ketika memasak pertama.
Baca juga: Perhatikan, Sebaiknya Minuman Jahe Tidak Diseduh dengan Air Panas
Setelah ditiriskan dan dingin, manisan jahe ini siap dinikmati. Pada masa lampau, cara ini digunakan di Kanton, Cina, untuk keperluan ekspor.
Di tempat Iain tentu caranya berbeda, bahkan lebih rumit.
Dengan cara itu manisan jahe masih dirasakan terlalu pedas. Ada cara mengurangi kepedasannya seperti yang dilakukan di Jamaika, yaitu direndam dalam air mengalir selama 12 jam.
Cara lain, jahe yang telah dibersihkan direndam dan ditusuk-tusuk dengan jarum dalam air asin selama 24 - 48 jam. Lalu direndam dalam air beras selama satu malam.
Berikutnya direndam lagi dalam air bersih selama 5 - 10 hari dan setiap 12 jam airnya diganti. Hasilnya siap dijadikan bahan manisan.
Baca juga: Konsumsi Jus Wortel dan Jahe Setiap Hari, Beberapa Masalah Kesehatan akan Segera Tuntas
Tanaman rimpang lainnya yang juga biasa dijadikan makanan adalah lengkuas (Alpinia galanga) putih.
Bunga tanaman ini bisa dimakan mentah atau diawetkan dengan sayuran lain menjadi acar.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR