Advertorial
Intisari-Online.com -Seorang perempuan asal Brasil, ia lahir tanpa vagina dan leher rahim, akhirnya menjadi sosok pertama di dunia yang menjalani operasi rekontruksi vagina yang diciptakan dari kulit ikan nila.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh para peneliti dari Universitas Federal Ceara (UFC) di timur laut Brasil, yang dipimpin oleh dokter kandungan Dr. Leonardo Bezerra, yang mengungkapkan, prosedur tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.
Rekontruksi vagina ini disebut neovaginoplasty, yang dilakukan untuk Jucilene Marinho pada 23 April 2017 lalu.
Menurut para peneliti, prosedur ini lebih cepat, lebih murah, dan tidak terlalu berisiko dibanding metode konvensional yang biasa diberikan kepada para penderita Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH).
MRKH merupakan gangguan kongenital langka yang terjadi pada sekitar satu dari 5.000 perempuan yang baru lahir. Gangguan ini menyebabkan adanya beberapa atau semua sistem reproduksi perempuan.
Prosedur ini dilakukan dengan membuka ruang di antara vagina dan anus dan memasukkan semacam cetakan tubular yang dilapisi dengan kulit ikan air tawar itu.
Setelah dipasang dan terjadi kontak dengan kulit pasien, kulit ikan nila akan berfungsi laiknya sel induk yang diserap dan diubah menjadi jaringan seluler yang membentuk dinding jaringan, mirip dengan vagina yang sebenarnya.
Sebelumnya, kulit ikan akan dibersihkan dan disterilkan secara khusus di laboratorium. Selanjutnya kulit ikan akan diiradiasi guna membunuh virus yang ada di dalamnya.
Proses di atas juga akan menghilangkan seluruh sisik dan bau amis sehingga wujudnya berubah jadi gel berwarna terang dan dapat disimpan hingga dua tahun dalam tabung steril yang didinginkan.
Marinho yang begitu gembira akhirnya berbicara untuk pertama kalinya kepada FocusOn News.
Ia bercerita bagaimana operasi yang sangat hebat telah mengubah hidupnya dan membuatnya merasa seperti “perempuan lebih baik” yang saat ini bisa menikmati kehidpan seks dengan sehat.
Mahasiswi dari Lavras da Mangabeira itu di masa remajanya didiagnosis tidak memiliki leher rahim, rahim, dan indung telur.
Meski begitu, dan ini yang menurut para dokter aneh, siklus seksual Marinho tampak berjalan normal. Ia mengalami nyeri menstruasi meski enggak pernah mengalami menstruasi.
Pada usia 15 tahun, ia mendapat kabar yang benar-benar menghancurkan hidupnya: vaginanya tidak berfungsi dengan baik.
Baca juga:Stop Penggunaan Pembersih Vagina, karena Ia Sama Sekali Tidak Diperlukan dan Tidak Dianjurkan!
“Saya sering menangis ketika tahu itu,” kenangnya, seperti dilansir dari New York Post.
“Saya pikir dunia saya telah berakhir. Saya selalu bermimpi memiliki bayi, dan kemudian saya harus menerima kenyataan bahwa itu tidak mungkin.”
Tak hanya membuatnya terus menangis, diagnosis itu membua Marinho jatuh pada situasi depresi. Hal itu semakin diperparah saat kekasihnya memutuskannya ketika tahu kondisinya.
Hingga pada tahun lalu, enam bulan setelah menjadi orang pertama yang menjalani prosedur neovaginoplasty, Marinho akhirnya bisa melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya.
“Saya butuh waktu tiga bulan untuk pulih dari operasi dan kemudian dokter memberi saya kebebasan untuk berhubungan seks pada Oktober tahun lalu,” kata Marinho semringah.