Belajar pemrograman lewat YouTube
Pemegang sabuk hitam taekwondo ini mulai tertarik dengan dunia coding sejak usia enam tahun dan berhasil membuat sebuah situs web.
Materi coding didapatkannya dari YouTube, karena menurutnya saat itu tidak ada sekolah di Australia yang mengajarkan pemrograman untuk membuat aplikasi.
Selama belajar, ia menggunakan bahasa pemrograman Swoft Playgrounds yang tersedia gratis untuk perangkat iPad, seperti dirangkum KompasTekno dari MakeMac.
Pada usia tujuh tahun, ia mulai belajar menggunakan bahasa pemrograman Javascript dan membuat sebuah aplikasi game.
Aplikasi pertamanya diciptakan tahun 2016 lalu dan kini tercatat ada tujuh aplikasi yang nangkring di App Store.
Beberapa aplikasi tersebut adalah Let's Stack, Let's Stack AR, Hunger Button, Kid Calculator, Weather Duck, Pocket Poke, dan Fireworks Builder AR.
#coding at 38004 ft ✈️???????? pic.twitter.com/ruWp9cBy4B
— Yuma Soerianto (@yumaSoerianto) June 2, 2018
Dalam sebuah wawancara dengan Radio National ABC, Yuma mengaku ingin membuat aplikasi yang bisa mengubah dunia.
"Siapa saja bisa melakukan coding, bila kita sabar melakukannya dan senang melakukannya," aku Yuma.
Ia pun membagikan ilmunya melalui kanal YouTube miliknya, "Anyone Can Code" yang bisa dikunjungi melalui tautan berikut.
Asal Indonesia
Meskipun lama tinggal di Australia, keluarga Yuma sejatinya berasal dari Indonesia.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR