Advertorial
Intisari-online.com -Tayangan pokemon adalah tayangan animator asal Jepang yang begitu populer sejak tahun 2000-an hingga kini.
Bahkan beberapa bulan lalu, sempat ada game bernama Pokemon Go yang sempat heboh dan viral, hingga digandrungi semua kalangan.
Namun, jika melihat pada masa lalunya rupanya Pokemon menyimpan kisah mengerikan yang mungkin sedkit orang mengetahuinya.
Peristiwa tersebut terjadi tepatnya pada tahun 1997 silam, di mana akibat sebuah tayangan tersebut hampir 685 penonton dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga :Asyik Berlibur, Bocah Tak Sengaja Temukan Pedang Legendaris Excalibur Milik Raja Arthur
Awal mulanya peristiwa tersebut terjadi ketika sebuah episode dengan judul 'Denno Senshi Porygon' ditayangan dan pada menit ke 30 insiden tersebut terjadi.
Adalah sebuah fenomena ledakan besar yang bernama paka-paka, ledakan dengan proyeksi warna merah biru yang tidak biasa.
Menjelang akhir program, ada ledakan, dan penonton harus menutup mata karena lampu kuning yang sangat besar seperti lampu kilat kamera
Ledakan ini memiliki scene kecepatan hingga 30Ghz per-detik.
Akibatn efek dari ledakan ini adalah penonton meraskan mata berkunang-kunang hebat.
Lalu, gejala lain yang dialami adalah sakit kepala mual-mual hingga jatuh pingsan. Bahkan konon tayangan tersebut bisa menyebabkan kebutaan.
Setelahnya, 685 penonton, 375 anak perempuan dan 310 anak laki-laki, dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Bahkan semua korban mengalami epilepsi, insiden ini dikenal dengan sebutan 'pokemon shock'.
Contohnya gadis berusia 15 tahun yang tak disebutkan namanya ini.
“Ketika saya melihat lampu biru dan merah berkedip di layar, saya merasa tubuh saya menjadi tegang."
"Saya tidak ingat apa yang terjadi sesudahnya," tambahnya.
Baca Juga :'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat
Setelah insiden tragis ini, TV Tokyo mengeluarkan permintaan maaf resmi atas insiden tersebut dan menangguhkan acara Pokémon.
Ribuan ibu pergi ke jalan dan memprotes kebijakan saluran TV dan seluruh krisis mencapai titik di mana Perdana Menteri Jepang harus campur tangan.
Kemudian penelitian menyeluruh oleh para ahli menyimpulkan bahwa lampu flash yang terang menyebabkan Epilepsi Fotosensitif (PSE) dan menyebabkan mual dan gejala lainnya.
Pihak animator juga bertanggung jawab atas insiden itu dan melakukan beberapa perbaikan pada espisode tersebut, seperti pemotongan scene di beberapa negara.
Bahkan dalam episode tersebut juga dilakukan remake, sehingga beberapa adegan harus diubah.
Seperti adegan pembuka yang menampilkan adegan 4 Pokemon berbeda dalam satu skena dan ditambahkan durasinya.
Adegan itu juga bertujuan untuk mengurangi kelelelahan mata akibat tayangan tersebut.
Baca Juga :Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang