Advertorial

Tak Penuhi Janji Kampanyenya, Walikota ini Disandera Rakyatnya Sendiri di Balai Kota

Masrurroh Ummu Kulsum
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Seorang walikota di sebuah kota di Meksiko telah membuat murka masyarakatnya karena tidak memenuhi janji-janjinya saat kampanye.

Dilansir dari odditycentral.com (22/05/2018), baru-baru ini masyarakat menahan sang walikota di balai kota sampai dia setuju untuk membayar tebusan yang cukup besar.

Alfonso Hernandez Montiel, Walikota Chichiquila, hanya memiliki waktu lima bulan tersisa dari masa jabatannya untuk memenuhi janji-janji yang telah ia buat selama masa kampanye dulu.

Namun, masyarakat yang tidak puas memutuskan tidak tinggal diam menunggu masa jabatan walikotanya berakhir, sementara dia terus memimpin mereka dengan janji-janji kosong.

BACA JUGA:'Putri Pemberontak', Inilah 11 Aturan Kerajaan yang Dilanggar Lady Diana

Pada hari Minggu (20/05/2018) sejumlah besar masyarakat Chichiquila menggelar protes besar-besaran di depan balai kota, menuntut agar Alfonso memenuhi janji kampanyenya.

Janji ini termasuk pembangunan sebuah jembatan penting di Chichiquila.

Tidak jelas bagaimana kronologinya, diketahui masyarakat telah menerobos penjagaan polisi di depan balai kota, dan mengunci Alfonso bersama stafnya di dalamnya.

Masyarakat mengatakan tidak bisa lagi mempercayai apa pun yang dikatakan walikotanya.

Masyarakat menuntut tebusan sebesar 10 juta peso (Rp7 miliar) untuk pembebasannya.

Uang tersebut nantinya akan digunakan untuk proyek-proyek yang dijanjikan dalam kampanyenya.

BACA JUGA:Ini Jawaban Orangtua Siswa SD Hamili Siswi SMP di Tulungagung saat Diingatkan Warga, Bikin Emosi!

Laporan media setempat El Sol de Puebla, setelah melakukan negosiasi berjam-jam, Alfonso memutuskan untuk mebayar 3 juta peso (Rp2 miliar) lebih dulu, sisanya akan dia bayar secara berkala.

Meskipun masyarakat sebelumnya mengatakan tidak lagi percaya, mereka akhirnya menyetujui dan sang walikota dibebaskan.

Sekretariat Jenderal Pemerintah (SGG) setempat mengatakan menolak untuk membayar pembebasan walikota.

SGG menambahkan, siapa yang menjadi walikota harus bertanggung jawab untuk memnuhi janji kampanyenya.

Kasus ini hampir sama dengan yang ada di Buenaventura, sebuah kota kecil di Bolivia utara.

Pada bulan Mei masyarakat memasung walikotanya selama sau jam, karena protes tidak puas dengan kinerjanya.

BACA JUGA: 10 Fakta 'Gila' Kehidupan Keluarga Kerajaan Inggris, Salah Satunya: Tali Sepatu Saja Harus Disetrika

Artikel Terkait