Advertorial
Intisari-Online.com - Kepergian pelawak Gogon (Margono) pada hari Selasa (15/5/2018) merupakan kehilangan besar bagi dunia lawak Indonesia, khususnya grup pelawak Srimulat.
Dalam lingkup grup lawak Srimulat, Gogon merupakan salah satu maskot yang kehadirannya di panggung sangat ditunggu-tunggu penonton karena selalu mengundang tawa.
Untuk mengundang tawa para penonton hingga terpingkal-pingkal, Gogon memiliki kiat tersendiri yang sudah jadi ciri khasnya.
Yakni berkepala botak dengan rambut jambul ala burung Kakak Tua berwarna-warni di ubun-ubunnya, ekspresi wajah dan kumis tebal ala pelawak kelas dunia Charlie Caplin, biasa memakai rompi, berkalung handuk, dan gaya khas sengaja menjatuhkan diri karena ‘keliru duduk’.
Dengan mengeksplorasi diri secara maksimal itu, maka Gogon memang sudah bisa membuat pentonton tergelak-gelak kendati dirinya belum berbicara atau pun berakting lucu.
Baca juga:Pelawak Gogon Meninggal Dunia, Srimulat Kembali Berduka
Cara Gogon untuk membuat dirinya selalu mengundang tawa.
Misalnya dengan trik sengaja menjatuhkan diri karena keliru duduk itu, jelas merupakan cara yang cerdas, bahkan telah menjadi trade mark milik Gogon.
Trik sengaja jatuh karena keliru duduk itu bahkan telah ditiru oleh pelawak-pelawak senior lainnya, misalnya Thukul Arwana.
Sebagai pelawak yang dibesarkan oleh grup lawak Srimulat, Gogon juga merupakan pelawak yang turut jatuh bangun dalam perjalanan sejarah Simulat yang penuh perjuangan.
Demi menghidupkan lagi ‘spirit Srimulat’, mereka mendirikan grup Ketoprak Humor yang pada tahun 1990-2000-an.
Lalu berhasil menjadi tayangan yang sukses di stasiun televisi Indosiar, Gogon pun turut ambil bagian dan menjadi salah satu maskotnya.
Tapi ketika grup lawak Srimulat surut lagi dan Ketoprak Humor hilang dari peredaran, sisa-sisa anggota pelawak Srimulat terus gigih ‘bergerilya’ dengan menampilkan pertunjukkan di berbagai tempat dalam bentuk grup kecil atau tampil secara perorangan.
Baca juga:Dari Ateng hingga Pendiri Srimulat, Inilah Tokoh Tionghoa Pengukir Sejarah di Indonesia
Pada intinya sisa-sisa anggota pelawak Srimulat memang terus berusaha keras untuk melestarikan budaya lawak ‘sampai titik darah penghabisan’.
Sejumlah personel Srimulat seperti Tarzan dan Nunung ‘Srimulat’ merupakan anggota Srimulat yang masih eksis dan kerap tampil di sejumlah acara televisi seperti acara-acara hiburan di sepanjang bulan Ramadhan.
Di masa jayanya, para pelawak Srimulat juga merupakan artis lawak yang secara ekonomi pernah mengalami kondisi perekonomian yang ‘sejahtera aman sentosa’, sehingga mobil-mobil mewah pun bisa dimiliki.
Tapi Gogon termasuk pelawak yang terkenal sederhana, bahkan di masa kejayaan Srimulat dan Kethoprak Humor.
Ia suka mentraktir kopi dan pisang goreng kepada rekan-rekannya dan juga para wartawan entertainment ketika sedang diwawancara.
Suatu kali, Gogon malah pernah bilang sesuatu yang mencerminkan kesederhanaannya itu.
Ia bilang jika sudah bisa memiliki mobil sedan merek Timor saja, bagi dirinya sudah merupakan mobil mewah.
"Ya, kalau orang lain ukurannya punya mobil mewah adalah BMW, Mercy, atau Volvo. Bagi saya punya mobil Timor sudah merupakan mobil mewah. Itu merupakan mobil sangat bagus bagi saya...’’ papar Gogon.
Selamat jalan Gogon...
(A Winardi pernah menjadi wartawan entertainment Tabloid Citra (1995-2005) dan pernah beberapa kali mewancarai Gogon)
Baca hjuga:Pelawak Gogon Meninggal Dunia: Lakukan 9 Hal Ini Untuk Kurangi Resiko Penyakit Jantung