Advertorial

Bukan Bom atau Senapan, Inilah 'Ide Gila' Pilot Pesawat pada Pertempuran Udara Perang Dunia I

Tatik Ariyani
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Perang Dunia I terjadi pada tahun 1914 hingga 1918 di mana perang ini menjadi sejarah yang tak terlupakan sepanjang hidup manusia.

Selama Perang Dunia I, usaha perlawanan dilancarkan oleh berbagai kubu dengan beragam teknologi yangcukup sederhana.

Namun, dari penggunaan pesawat dalam perang yang masih sederhana, ada realitas yang cukup aneh yang dilakukan pilot pesawat tersebut.

Pertempuran udara dalam Perang Dunia I pada masa pertumbuhannya, dengan segala macam ide aneh yang dicoba untuk mendapatkan kemenangan atas musuh.

Pesawat awal yang digunakan dalamPerang Dunia I sangat lambat, rapuh dan terutama digunakan untuk kepanduan.

Baca Juga:Mengenal 'The Mother of Satan', Senjata Tak Terlihat ISIS dalam Situasi Medan Perang

Namun, hal itu tidak menghentikan pilot dari kedua belah pihak yang bermusuhan untuk 'saling berpisah' satu sama lain.

Biasanya, serangan dilancarkan dengan menggunakan peluru dan senapan, namun kadang-kadnag pilot bisa menjadi sangat kreatif.

Mereka akan melemparkan batu bata atau granat tangan ke arah musuh.

Beberapa pilot bahkan akan mencoba untuk menabrak pesawat musuh.

Taktik ini pertama kali digunakan oleh Rusia Pyotr Nesterov untuk mengklaim pembunuhan pertama dalam serangan udara.

Sayangnya, pesawatnya hancur dalam proses serangan dan Nesterov meninggal karena luka yang dideritanya dalam kecelakaan perang tersebut.

Rekannya, Aleksandr Kozakov menjadi muak dengan kurangnya senjata di pesawatnya.

Baca Juga:Fakta Muhammad Ali, Petinju Besar yang Membuat Mike Tyson Membalaskan Kemarahan untuknya

Jadi, pada bulan Maret 1915, dia bereksperimen dengan menggunakan pengait untuk menarik pesawat musuh secara terpisah.

Pada saat itu, pesawat terbuat dari kayu, kanvas, dan kawat yang membuatnya tak begitu konyol dengan pemasangan pengait sebagai senjata.

Ketika dia menguji rencananya, hal itu gagal.

Jadi, dia melakukan satu-satunya hal yang masuk akal yang tersisa dengan menabrakkan pesawatnya ke musuh.

Tidak seperti Nesterov, Kozakov dan pesawatnya selamat dari tabrakan.

Satu genarasi kemudian, Rusia telah mengubah kebiasaan 'menyeruduknya', sebagai bagian dari strategi tempur udara yang khas, dengan taktik yang dikenal sebagai taran, tetapi itu adalah perang lain dan cerita lain.

Baca Juga:Ini 6 Cara Konyol Orang Amerika yang Justru Enggak Menghormati Bendera Mereka Sendiri

Artikel Terkait