Intisari-online.com - Dalam dua hari beruntun Surabaya dilanda teror, setelah serangkaian serangan bom terjadi di wilayah tersebut.
Sebelumnya, teror bom terjadi di tiga gereja sekaligus pada Minggu (13/5) kemarin lalu pada pagi tadi, Senin (14/5) serangan teror kembali terjadi di Mapolrestabes Surabaya.
Dengan kronologi hampir sama pelaku pemboman mengendarai kendaraan lalu ketika dihadang mereka meledakkan diri.
Usut punya usut Bom yang mereka gunakan diduga sama dengan bom yang digunakan ISIS dalam rangkaian serangan di Irak dan Suriah.
Baca Juga : Pantas Banyak Digunakan Teroris, Ternyata Bom Paku Punya 'Daya Mematikan' Sekuat Ini!
Baca Juga : 'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat
Bom tersebut bernama 'Mother Of Satan' atau bisa dikatan sebagai "Ibu Setan", hal ini diungkapkan langsung oleh Kapolri Jendral Tito Karnavian.
Dikutip dari Tribunnews, "Bahan peledak berjenis bubuk putih ini nama sebenarnya dalah peroksida aseton."
"Turunannya dapat meledak hanya karena terkena panas, gesekan atau goncangan. Bukan hanya karena tombol dipencet," kata Tito dalam keterangan persnya.
Bom jenis ini ternyata juga digunakan oleh ISIS dalam serangkaian serangan yang dilancarkannya di Irak dan Suriah.
Lalu mengapa ISIS dan kelompok teror di Indonesia menggunakannya?
Baca Juga : Bukan ISIS, Inilah Kelompok Teroris Paling Berbahaya dan Paling Mematikan di Dunia
Dikutip dari Ajc.com, bom yang disebut 'Mother Of Satan' itu digunakan karena volatilitas dan kapasitas untuk kerusakan ekstrem selama beberapa waktu.
Source | : | Berbagai Sumber |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR