Advertorial
Intisari-Online.com - Gangguan genetik bernama ichthyosis, atauyang kerap disebut kulit sisik ikan, bukanlah sebuah kutukan.
Ichthyosis adalah kelainan kulit langka yang memiliki penyebab, gejala, dapat didiagnosis untuk lakukanp perawatan medis.
Melansir dari Boldsky.com, kelainan genetik kulit dapat ditemukan hampir di seluruh dunia meski terdapat perbedaan usia, jenis kelamin, ras, bahkan kondisi geografis.
Ciri khas dari kelainan genetik kulit ichthyosis yakni terdapat akumulasi sel kulit mati yang membentuk sisik kering dan tebal di permukaan kulit.
Penyakit ichthyosis berasal dari bahasa Yunani, Ichthys yang bermakna ikan.
Jenis dari kelainan genetik yang satu ini memiliki 20 variasi dari ringan hingga ekstrim.
Kasus yang paling umum dijumpai adalah ichthyosis vulgaris dengan peluang 1 antara 250-300 orang.
Baca Juga :Tak Perlu Minder Karena Botak, Ternyata Pria Botak Punya Keistimewaan Ini Lho!
Tanda dari ichthyosis vulgaris yakni kulit kering dan bersisik.
Sedangkan jenis langka dari ichthyosis disebut sebagai tipe harlequin.
Dalam kasus langka, kelainan genetik telah terbentuk sejak usia kandungan dan berkembang seiring waktu.
Penyebab ichthyosis salah satunya diduga karena warisan genetik orang tua.
Namun, penyakit ini juga berkaitan dengan tiroid, HIV/AIDS, kanker, atau masalah autoimun.
Adanya alergi obat dan infeksi juga diduga dapat sebabkan ichthyosis.
Bagaimana dengan gejalanya?
Secara umum, penderita ichthyosis memiliki proses regenerasi alami kulit yang sangat lambat.
Akibat akumulasi kulit selama bertahun-tahun tidak beregenerasi, penampakannya menyerupai sisik keabu-abuan.
Kulit mengalami retakan tentu sangat sangat menyakitkan.
Namun, gejala ichthyosis tidak harus selalu sama.
Selama musim dingin atau saat udara kering, penyakit ichthyosis akan semakin memburuk dan menimbulkan rasa sakit lebih dari biasanya.
Mengunjungi dokter spesialis kulit secara berkala bagi penderita kelainan genetik kulit yang satu ini sangat dianjurkan. (Intisari-Online.com/Tiur Renata)