Intisari-Online.com -Banyaknya selebritas yang digugat cerai oleh pasangannya seharusnya menjadi pelajaran bagi pasangan-pasangan lainnya.
Memang, mempertahankan ikatan pernikahan tidak semudah ketika menjalinnya untuk pertama kali bersama pasangan.
Hubungan memerlukan kepercayaan, keyakinan, rasa hormat, dan bermitra untuk saling menjaga.
Banyak pertengkaran yang berujung gugatan cerai hanya karena sikap tidak dewasa oleh salah satu pihak.
Khususnya, bagi pasangan muda yang secara emosional belum stabil.
Melansir dari Boldsky.com, ini 5 kebiasaan kekanak-kanakan yang tidak boleh dianggap remeh oleh Anda dan pasangan.
1. Tidak Pernah Meminta Maaf
Apakah Anda atau pasangan sulit untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf?
Sepertinya kebiasaan ini harus diubah.
Permintaan maaf membuat orang lain merasa lebih baik dan menerima kesalahan yang telah Anda lakukan.
Tindakan meminta maaf mencerminkan sikap yang dewasa.
2. Keluhkan Hal Kecil
Baca Juga :Sule Digugat Cerai: Ketahui 6 Zodiak yang Paling Berpotensi Bercerai dengan Pasangan
Mengeluh terhadap setiap hal kecil adalah sikap kekanak-kanakan yang menimbulkan pertengkaran.
Orang yang dewasa akan menekan ego dan menelan keluhan tidak berarti.
Jika Anda suka mengeluhkan hal-hal kecil, maka akan sangat buruk ketika masalah besar datang pada Anda.
3. Ingkar Janji
Hal sepele ternyata bisa jadi kebiasaan yang mencerminkan sikap tidak dewasa.
Tidak masalah apabila Anda ingin membuat janji, tetapi perhatikan kata-kata yang digunakan.
Patuhi apa yang telah diutarakan agar pasangan tak kecewa dan mengganggap janji tersebut semu.
4. Pamer Di Media Sosial
Hubungan yang dewasa lebih senang menyimpan privasi bersama pasangan.
Memposting kebahagiaan bersama pasangan sesekali di media sosial tentu tidak jadi masalah.
Namun, kebiasaan bermedia sosial membuat Anda tidak sengaja mengunggah pertengkaran yang sedang terjadi bersama pasangan.
5. Pertengkaran Teks
Berdebat dengan pasangan mungkin seringkali Anda lakukan melalui pesan teks.
Tetapi, kebiasaan itu tidak dewasa dan hanya membuat salah paham berlanjut.
Pesan teks membuat argumen terkesan ambigu tanpa adanya intonasi nada bicara.(Intisari-Online.com/Tiur Renata)
Baca Juga :Tak Perlu Minder Karena Botak, Ternyata Pria Botak Punya Keistimewaan Ini Lho!