Intisari-Online.com - Setelah berkali-kali pemberitahuan tertulisnya diabaikan, sebuah perusahaan utilitas di Rusia melakukan cara cerdik untuk memaksa debitur membayar kewajibannya.
Samara Utility Systems Ltd, perusahaan ini telah lama menagih salah seorang warga penduduk desa Zubchaninovka yang tidak disebutkan namanya untuk mebayar tunggakan sebesar 5050 rubel atau setara Rp11,3 juta.
Tagihan tersebut adalah tagihan air yang tidak kunjung dibayar.
Perusahaan telah mengiriminya surat, meneleponnya, bahkan mengirim orang untuk bertukar pikiran secara pribadi tetapi sama sekali tidak berhasil.
BACA JUGA:Hanya 1 Menit, Sakit Gigi Tak Tertahan Reda dengan 5 Bahan Alami ini
Oleh sebab itu, manajemen memutuskan untuk mencoba hal baru dengan memasang piramida beton seberat 1,5 ton dan setinggi 1,5 meter yang dipasang di depan rumah mewah kliennya.
Piramida beton ini bukan piramida biasa, pasalnya tertulis kata-kata memalukan untuk mengingatkan bahwa si pemilik rumah punya utang yang harus dibayar.
Di piramida tersebut tertulis kata-kata seperti "Penunggak utang tinggal di sini" serta "Anda harus membayar airmu Bil."
Melihat piramida dipasang di depan rumahnya, debitur ini mencoba bernegosiasi dengan petugas dari perusahaan bahwa air di rumahnya telah lama mati.
Sehingga, tidak adil baginya jika terus-menerus diminta untuk mmbayar.
Tetapi, menurut laporan media setempat, petugas dari Samara telah memeriksa jaringan air yang ada di rumah debitur ini dan itu berfungsi dengan baik.
BACA JUGA:Menurut Tito Karnavian, Ini Alasan Kenapa Polri Tak Langsung Serbu Napi Terorisme di Mako Brimob
Setelah mengetahui para tetangga serta wartawan berkumpul di depan rumahnya untuk mengambil foto piramida tersebut, debitur ini akhirnya menyatakan akan membayar tagihan-tagihannya.
Seorang juru bicara dari perusahaan Samara mengatakan akan mengangkat kembali piramida utang segera setelah orang itu membayar tagihannya.
Mereka menyatakan sangat senang dengan percobaan tersebut dan berencana untuk memindahkan piramida utang ke rumah debitur lain.
Perusahaan ini masih memiliki sekitar 1,2 miliar rubel tagihan dari para kliennya.
BACA JUGA:Cerai dengan Ibu Inggit, Bung Karno Harus Bayar Utang yang Dicicil Selama 10 Tahun