Akan tetapi, temuan yang paling mengerikan adalah pergeseran gunung Mantap ke arah barat-barat daya sejauh 3,5 meter seusai ledakan.
Douglas Dreger, seorang peneliti dari Departemen Bumi dan Ilmu Planet di University of California-Berkeley yang terlibat dalam studi, berkata bahwa dia tidak pernah melihat pergeseran sebesar itu yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Baca Juga: Hanya 1 Menit, Sakit Gigi Tak Tertahan Reda dengan 5 Bahan Alami ini
“Tetapi, pergeseran vertikalnya jauh lebih kecil dari pergeseran horizontalnya. Kami kemudian menyadari bahwa ini terjadi karena pemadatan yang didorong oleh gravitasi setelah ledakan,” imbuhnya.
Berdasarkan data-data tersebut, para peneliti juga memperkirakan bahwa bom yang digunakan Korea Utara berkekuatan sekitar 209 kiloton, dengan margin kesalahan dari 120 hingga 304 kiloton.
Ini berarti hasil perkiraan terbaru dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya yang menyatakan bahwa bom yang digunakan Korea Utara berkekuatan 100 kiloton.
Dengan kekuatan tersebut, bom ini juga 14 kali lipat dari bom yang dijatuhkan di Hiroshima pada 1945.
Baca Juga: Hati-hati! Miliki 60.000 Bulu Beracun, Ulat Ini Bisa Membunuh Kita
Ke depannya, para peneliti ingin meningkatkan teknik mereka untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, misalnya dengan mempertimbangkan struktur eslastisitas gunung yang tidak merata dan kompleks.
Para peneliti juga berencana untuk menggabungkan data mereka dengan hasil pencitraan satelit seusai ledakan untuk mengetahui ada tidaknya periode kerusakan yang lambat.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dahsyatnya Uji Coba Nuklir Korut, Sampai Bisa Memindahkan Gunung")
Baca Juga: Ekspektasi vs Realitas 10 Barang 'Olshop' Ini Sungguh Menjengkelkan!
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR