Advertorial

Orang Indonesia Boleh Piknik ke Korea Utara Lho, Ini Biaya dan Aturannya

Intisari Online
,
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

Intisari-online.com - Republik Rakyat Demokratik Korea atau lebih dikenal Korea Utara terbuka untuk wisatawan.

Terkenal seram dan tertutup, ternyata Korea Utara juga membuka diri untuk turis asing, lho.

Bahkan Calyba Tour, salah satu agen perjalanan di Indonesia, rutin menyelenggarakan perjalanan ke Korea Utara sejak 2002.

"Untuk visa ke Korea Utara ini memang harus diurus di Pyongyang langsung, belum bisa di Jakarta," kata Founder & Chairman Calyba Tour, Ali 'TRAVELGURU' Gita.

Ali menjelaskan harga dimulai dari $AS2.500-3.000 dollar atau setara Rp34 juta - Rp42 juta per orang.

BACA JUGA:Korea Utara yang Serba Bersih dan Misterius: Sekolah Gratis, Kesehatan Gratis, Beras Gratis, Polwannya pun Cantik-cantik

Harga tersebut berlaku untuk kuota grup, dengan minimal 16 orang dalam satu grup.

Selain itu, Calyba Tour juga melayani perjalanan eksklusif, minimal untuk dua orang dengan permintaan perjalanan ke daerah kota-kota antimainstream di Korea Utara dengan fasilitas bintang lima.

Harga paket tur eksklusif Korea Utara tersebut berkisar $AS 4.000-6.000 atau setara Rp55 juta - Rp85 juta per orang.

Harga paket tersebut juga sudah termasuk pengurusan visa dan dokumen lain untuk masuk Korea Utara, akomodasi, transportasi, wisata, konsumsi, dan pemandu wisata berkeliling melihat Korea Utara.

BACA JUGA:7 Desa Ini Tersembunyi di Tempat yang Tak Terbayangkan, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi

Meski begitu, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh wisatawan saat berkunjung ke Korea Utara.

Beberapa aturan terbilang unik dan memberi pengalaman wisata yang berbeda.

Berikut adalah lima fakta menarik dari wisata di Korea Utara, diambil dari situs agen perjalanan khusus Korea Utara di Swedia, Korea Konsult AB:

1. Semua Transaksi Harus Tunai Jika berkunjung ke Korea Utara, mata uang jadi hal penting yang harus diperhatikan.

Korea Utara hanya menerima pembayaran tunai dengan mata uang Euro, Dollar AS, dan Renminbi atau Yuan China.

Korea Utara sendiri memiliki mata uang bernama Won yang disingkat KPW.

Tidak ada mesin ATM dan kartu kredit tidak berlaku untuk transaksi di Korea Utara. Selain itu uang koin dollar AS dan yuan China juga tidak berlaku.

Korea Utara tidak membatasi jumlah uang tunai yang dibawa masuk wisatawan ke negaranya.

BACA JUGA:Misteri Jam Raksasa di Candi Borobudur

2. Bolehkah Membawa Handphone?

Sejak 2013, Korea Utara memperbolehkan wisatawan untuk membawa handphone masuk negaranya. Namun perlu kartu SIM lokal untuk melakukan panggilan.

Sebab seluruh jaringan kartu SIM internasional tidak beroperasi di Korea Utara.

Selain itu kartu SIM wisatawan asing dan lokal juga berbeda, jadi dapat dipastikan wisatawan asing tidak dapat menghubungi nomor warga lokal Korea Utara.

3. Internet dan Email Hanya ada satu hotel di Korea Utara yang memiliki jaringan internet Wifi, yakni di Masik Ski Resort.

Selain itu sama sekali tidak ada jaringan internet dengan Wifi di Korea Utara. Internet dapat diakses lewat paket data dari provider kartu SIM.

Menariknya untuk mengirim email, wisatawan perlu membayar 2 Euro atau sekitar Rp30.000 untuk satu email yang dikirim, dengan ukuran kurang dari 30 KB. Email yang dikirim juga dari email hotel, bukan email pribadi.

BACA JUGA:Ritual Seks Gunung Kemukus: Bukan Sembarang Nyepi, Tapi Harus Disertai Hubungan Suami-Istri

4. Aturan Mengambil Foto dan Video Wisatawan diperbolehkan mengambil foto dan video saat berwisata.

Namun siap-siap, ketika pemandu lokal Korea Utara akan melarang pengambilan foto di area tertentu.

Misalnya pos jaga militer. Di akhir perjalanan, sebelum pulang dari Korea Utara, foto-foto di kamera setiap wisatawan akan diperiksa dan kemungkinan ada foto yang dihapus jika isinya tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Etika Selama di Korea Utara Tidak hanya warga lokal, wisatawan asing juga harus memberi hormat kepada patung pemimpin Korea Utara.

Caranya dengan membungkukkan badan. Jika merasa tidak nyaman dengan etika tersebut, dapat meminta pemandu lokal untuk menghindari lokasi-lokasi dengan keberadaan patung pemimpin Korea Utara.

Wisatawan juga harus berhati-hati dengan foto atau gambar pemimpin Korea Utara. Misalnya jangan melempar atau mencoret koran yang terdapat gambar pemimpin Korea Utara.

Terakhir, ketika menunjuk patung pemimpin Korea Utara pastikan tidak menunjuk dengan satu jari, melainkan dengan kelima jari. (Silvita Agmasari/Kompas.com)

BACA JUGA:Taman Neraka Adalah 1 dari 5 Tempat Wisata Unik yang Ada di Dunia, Berani Mengunjunginya?

Artikel Terkait