Intisari-Online.com - Pascakerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, sebanyak 145 narapidana kasus terorisme dipindahkan menuju tahananOne Man One Celldi Nusakambangan.
Para napi dipindahkan pada hari Kamis (10/5) dari Mako Brimob menuju Nusakambangan dengan kendaraan bus yang dijaga ketat.
Lapas yang akan menampung mereka adalah Lapas Pasir Putih.
Lapas itu dibuat khusus warga binaan kasus terorisme dengan tingkat pengawasan super ketat.
Seluruh napi diangkut menggunakan 8 bus dalam keadaan tangan dan kaki diborgol serta tiap bus dijaga oleh beberapa polisi.
Namun, bukan hanya iring-iringan itu saja yang menarik.
Sebuah video beredar di dunia maya memperlihatkan para polisi sedang menyuapi para napi teroris dengan telaten.
Polisi tetap bersenjata lengkap dan komplit, namun tangan kiri mereka membawa nasi bungkus dengan lauk-pauk.
Baca Juga:One Cell One Man, Tempat Baru Bagi Napi Mako Brimob di Nusakambangan
Sementara tangan kanan mereka menyuapi para tahanan satu per satu.
Raut wajah para napi juga terlihat santai dan mereka makan dengan cukup lahap.
Sesekali para napi juga berbincang dengan polisi yang bertugas.
Kondisi di dalam bus tersebut penuh dan ada setidaknya 7 orang polisi yang semuanya sedang menjalankan tugas mereka menyuapi napi.
Baca Juga:Inilah 5 Narapidana yang Berhasil Kabur dari Penjara Nusakambangan, namun Nasibnya Tak Mujur Juga!
Video itu menjadi viral dan banyak diperbincangkan warganet.
Mereka menilai sikap polisi dalam video itu layak diacungi jempol.
Polisi masih punya rasa peduli dan kemanusiaan pada para napi teroris.
Meski dalam kerusuhan itu ada 5 polisi yang menjadi korban jiwa serta beberapa luka-luka, namun mereka memilih untuk menyelesaikan dengan jalan negosiasi.
Terlebih dalam perjalanan itu mereka juga mau menyuapi para napi yang tidak bisa makan sendiri.
Iring-iringan 8 bus napi tersebut tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap pada sore hari pukul 17.15.
Mereka menyeberang menuju Nusakambangan dengan kawalan ketat dari Densus 88 Anti Teror dibantu dengan polisi dari wilayah Cilacap dan Nusakambangan.
Selama menyeberang, para napi teroris tetap berada di dalam bus demi memastikan keamanan operasi pemindahan itu.
Baca Juga:Tak Disangka, Ternyata ada Sosok 'Bidadari' Cantik dalam Pasukan Brimob saat Menyerbu Napi Teroris!