Intisari-Online.com - Memiliki pasangan gampang marah memang terkadang menyebalkan, dan tentu saja bukan situasi yang mudah. Sering kali kita kehabisan akal untuk mengatasi emosinya suka meledak-ledak. Meski demikian, bukan berarti situasi ini tidak bisa diatasi. Tabloid Nova memberi beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menghadapi pasangan yang gampang marah.
Bicara perlahan bukan berteriak
Kebanyakan orang saling diam ketika sedang marah. Tujuannya untuk mendinginkan emosi yang sebelumnya memuncak dan “panas”. Namun, benarkah diam bisa menyelesaikan masalah? tentu tidak. Cara terbaik menghadapi pasangan yang gampang marah adalah mengajaknya bicara dari hati ke hati. Namun, pastikan Kita melakukannya seusai emosi si dia menurun dan reda.
Atur intonasi suara Kita agar lebih halus dan lembut. Utarakan rasa peduli, perhatian, dan solusi atas persoalan yang membuat dirinya berapi-api. Melihat Kita yang tulus peduli pada masalahnya, lambat laun akan mencairkan amarahnya untuk berkomunikasi secara baik-baik pada Kita.
(Baca: Menanyakan Keperawanan Pasangan, Pantas Tidak?)
Jangan berdebat
Saat sedang marah, lumrah saja kalau si dia tak ingin mendengarkan saran orang lain termasuk kita. Ketika si dia membantah dan tak mau mendengarkan ucapan kita, janganlah memperuncing argumentasi dengan mendesaknya atau memaksanya menceritakan masalah yang tengah dihadapi. Dalam situasi yang seperti ini, singkirkan ego kita, dan fokus untuk menenangkan emosi si dia.
Mundur sejenak
Tidak ada kalah atau menang di antara pasangan. Salah satu tip sukses menghadapi pasangan yang gampang marah adalah tahu di mana saatnya kita harus mundur atau mengalah sejenak. Ketika amarahnya kelewat batas, cobalah untuk mundur sejenak. Beri dia ruang dan waktu untuk memikirkan solusi dari permasalahan yang dihadapi.
Dengarkan dia
Tidak laki-laki, tidak perempuan, sama-sama butuh teman curhat. Sebagai pasangan, kita harus meluangkan waktu untuk mendengar ceritanya. Meskipun sadar si dia yang salah, tahan diri untuk mengguruinya, apalagi memojokkannya. Dengarkan keseluruhan cerita dan bantulah dirinya untuk menemukan solusi terbaik.
(Baca: Pria Kidal Berpotensi Positif sebagai Pasangan Hidup)
Minta maaf
Jika kita adalah biang kemarahannya, jangan takut untuk meminta maaf. Tidak ada istilah gengsi dalam sebuah hubungan. Setelah amarahnya reda, katakan padanya bahwa cara si dia bereaksi terhadap kesalahan itu sangat menyakiti hati. Dengan demikian, si dia juga bisa introspeksi diri, untuk bisa bersabar dan menghadapi segala sesuatunya dengan tenang.
Dengan cara-cara di atas siapa tahu, pasangan kita berubah dari sosok pasangan gampang marah menjadi pasangan yang lebih lembut dan mampu menahan amarah.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR