Intisari-Online.com – Didiagnosis menderita kanker testis lanjut pada usia 25, dokter memberi tahu Lance Amstrong bahwa ia hanya memiliki 40 persen kesempatan pemulihan. Ternyata, tumor pun ditemukan di paru-paru dan perutya bersama dengan beberapa lesi pada otaknya.
Karir bersepedanya sudah berakhir, ini yang dipikirkan oleh semua orang. Tapi tidak ada yang mengetahui keyakinan yang dimiliki dalam diri Amstrong dan pelajaran dari ibunya, Linda Walling, yang telah mengajarinya.
Salah satu hal pertama yang dilakukannya adalah mengakui penyakit yang dideritanya dan ia mempelajari segala sesuatu tentang hal itu. Ia melahap buku-buku, sumber daya, dan menemukan bantuan dalam komunitas pendukung dengan orang-orang yang mempunyai kesulitan yang sama.
Lance berusaha mencari kekuatan dalam tiga hal yang ditanamkan oleh Ibunya dalam dirinya, yaitu: membuat setiap rintangan sebagai kesempatan, selalu bekerja keras dan hal-hal baik akan terjadi, serta jangan percaya ketika orang lain mengatakan kau tidak bisa.
Kiprahnya setelah kembali dari mengalahkan kanker yang tidak sukses, ia berhasil menyelesaikan keempat belas lombanya. Ia sempat berpikir untuk pensiun, tetapi dukungan terus-menerus dari tunangannya, ibu, dan temannya, Chris Carmichael, membuatnya terus berlatih untuk lomba berikutnya di Appalachian.
Sekembalinya dari berlatih itu ia berubah menjadi seorang pria yang tidak pernah membiarkan kesulitannya tetap membuatnya turun lagi.
Benar, bahwa skandal doping telah menghancurkan reputasi Lance sebagai biker profesional. Tetapi tidak bisa tidak mengagumi kekuatan dan dedikasinya yang membuatnya ia berbalik memiliki peluang yang mendukungnya, saat semua orang berpikir hidupnya sudah berakhir.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR