Intisari-Online.com - “Dari mana kamu berasal?” Sekilas pertanyaan tersebut bukanlah hal yang sulit untuk dijawab.
Setidaknya sebelum kita menonton sebuah video penuh emosi tentang hasil pengujian DNA terhadap sekelompok orang ini.
Pertanyaan sederhana tadi juga disampaikan kepada 67 orang yang tidak saling mengenal satu sama lain yang terlibat dalam sebuah proyek pengujian DNA yang dilakukan agen perjalanan Momondo.
Mereka diminta untuk meludah dalam botol untuk digunakan dalam tes DNA, pewawancara meminta para peserta menceritakan latar belakang dan garis keluarga masing-masing.
(Baca juga: Atlet Berhijab AS Ini Balas Kebijakan Rasis Trump Dengan Medali Emas)
Semua orang tampaknya tahu pohon keluarga mereka dengan sempurna, dan hasil prediksi mereka akan menunjukkan sedikit perbedaan ... dan penuh kejutan.
"Ini akan menjadi, 'Oh ya, kau Perancis, dan tunggu, kakek-nenek Anda adalah Perancis, dan, tunggu ...," kata seorang wanita.
"Saya 100 persen Bengali," kata seorang pria lain.
Yang lain menyatakan pengalaman pribadi mereka telah menyebabkan mereka enggan untuk kemikirkan mengenai suku bangsa lainnya.
Seorang pria Inggris mengatakan ia bukan "penggemar" dari orang-orang dari Jerman.
Seorang wanita Kurdi mengatakan bahwa dia membenci orang-orang Turki, sebelum dengan cepat mengklarifikasi bahwa yang mereka benci adalah pemerintahnya, bukan negaranya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR