Intisari-Online.com -Ontran-ontran yang melibatkan motivator Mario Teguh dengan Ario Kiswinar mencuatkan kembali isu tes DNA untuk membuktikan hubungan ayah dan anak. Pertanyaannya, apakah tes DNA menjadi satu-satunya cara? Apakah tidak ada cara lain?
Dilansir dari Tabloid-nakita.com, setidaknya ada empat cara membuktikan hubungan orangtua-anak tanpa harus melalui tes DNA.
1. Tes golongan darah
Ini jenis tes yang murah meriah. Bahkan, ada yang gratis! Dengan mengetahui golongan darah anak dan orangtua setidaknya kita akan tahu atau menerka, apakah benar ada hubungan darah antara mereka, juga memastikan apakah ayah/ibu itu orangtua kandung anak atau bukan. Misal, bila golongan darah ayah A dan ibu O maka kemungkinan golongan darah anaknya adalah A dan O saja, jika golongan darah anda B berarti ada kemungkinan si kecil bukan anak kandung mereka.
Namun beda halnya jika si ayah bergolongan darah A dan ibu bergolongan darah B, maka golongan darah anak yang dapat diterima adalah A, B, AB atau juga O. Bila orangtua memiliki golongan darah A dan B ini sangat sulit sekali untuk diidentifikasi, apakah mereka orangtua kandung atau bukan. Solusinya, lakukan tes DNA.
2. Kemiripan wajah dan anggota tubuh
Ini salah satu cara praktis, mudah, dan sejatinya sudah dilakukan selama turun temurun. Ingat, orangtua adalah pewaris genetik, sehingga semua hal yang melekat pada mereka, termasuk wajah, mimik muka, bentuk hidung, rambut, mata, dan lain-lain akan diturunkan kepada anak. Ketidakmiripan penampilan fisik bisa menjadi bahan kecurigaan, apakah benar si ayah/ibu adalah orangtua kandung dari anak yang bersangkutan.
Sudah sering terjadi, masih ingat kasus di Amerika? Di sana ada dua bayi kembar, tapi penampilan fisiknya sangat berbeda. Bayi yang satu berkulit putih dan berwajah pirang, sedangkan bayi satu lainnya berkulit hitam dengan rambut keriting. Karena curiga, ayah kandung yang berpenampilan bule itu memeriksa bayi berkulit hitam itu. Setelah dicek, ternyata benar. Bayi itu bukan anaknya.
3. Kemiripan karakter
Cara ini memang agak sulit, tapi memang logis. Janin terbentuk dari sperma ayah juga sel telur ibu. Keduanya mewariskan beberapa karakter pada si kecil dalam kandungan, hingga ia lahir dan dibesarkan. Meski cara ini agak sulit untuk memastikan ayah kandung tanpa tes DNA, tapi semua itu akan berperan dan saling mempengaruhi. Adalah sebuah keganjilan bila anak kandung, karakter dan sikapnya 180 derajat, paling tidak ada 1-2 karakter atau gaya yang sama.
4. Ikatan batin
Aliran darah dari kedua orangtua turut mengalir pada anak, sehingga berbuah ikatan batin yang kuat. Meski agak sulit dibuktikan, tapi berdasarkan pengalaman, pernyataan ini ada benarnya. Bukankah saat bertemu dengan anak setelah berpisah lama, akan terjadi sebuah naluri yang sangat kuat? Begitu juga ketika ada sesuatu pada anak, orangtua kadang ikut merasakannya.(Tabloid Nakita)