Intisari-Online.com - Anda dan pasangan akan masuk masa pensiun beberapa tahun lagi sehingga diperlukan beberapa persiapan. Dalam buku Jangan Mau Pensiun Berkarat, Melarat, dan Sekarat karya Freddy Pieloor, ada beberapa langkah mempersiapkan dan mencapai masa pensiun yang bahagia dan sejahtera, yaitu:
1. Dream
Anda harus memiliki sebuah mimpi atau angan, kehidupan macam apa yang ingin Anda miliki dan jalani, dalam tahapan kehidupan yang terindah saat Anda memasuki masa pensiun. Deskripsikan dengan jelas mimpi Anda tersebut, misalnya Anda ingin tinggal di kota dan di daerah apa, dan dalam rumah seperti apa. Gaya hidup seperti apa yang ingin Anda jalani, perjalanan wisata ke mana yang ingin Anda tempuh, aktivitas usaha dan “charity” apa yang ingin Anda lakukan. Tulis semua di sebuah kertas.
(Baca juga: Gaji Tinggi Tetap Saja Susah Kaya. Kenapa Ya?)
2. Buat rencana
Buat sebuah rencana terinci dan detail, yang dapat memudahkan Anda dan dapat Anda pergunakan sebagai “peta” perjalanan Anda. Buat skala prioritas dan tenggat waktu yang ingin Anda capai.
3. Sumpah diri
Tegaskan dan camkan sumpah diri, bahwa Anda akan bekerja dan berupaya mencapai janji dan rencana Anda, demi kehidupan masa pensiun yang bahagia bersama anak-anak dan pasangan Anda.
4. Disiplin
Selain itu, langkah mempersiapkan dan mencapai masa pensiun yang bahagia yaitu, lakukan tindakan disiplin, dalam menabung dan berinvestasi. Sisihkan setiap pendapatan (income) yang Anda terima dari mana pun dan dalam bentuk apa pun, guna mencapai “target” hidup masa pensiun yang bahagia dan sejahtera. Siapkan seluruh cadangan dana untuk berbagai keperluan, sebelum dan selama masa pensiun Anda, dan jangan ganggu gugat demi nama apa pun.
5. Lunasi utang
Bayar dan lunasi seluruh kewajiban atau utang kepada pihak ke-3, sesaat sebelum Anda memasuki masa pensiun, dan dilarang untuk membuat sebuah utang atau kewajiban baru apa pun, berapa pun besarnya, terlebih kala Anda tidak memiliki sebuah pendapatan tetap setiap bulannya (yang dapat Anda andalkan) untuk membayar cicilan utang tersebut.
Penulis | : | Birgitta Ajeng |
Editor | : | Birgitta Ajeng |
KOMENTAR