Intisari-Online.com – Mungkin dunia ini lebih tenteram andaikata garis-garis perbatasan antar-negara lebih tegas dan diindahkan pihak yang bersangkutan.
Indonesia dalam hal ini agak beruntung karena pada umumnya tidak mempunyai tetangga satu pagar, kecuali di beberapa tempat tertentu.
Salah satu di antaranya ialah batas antara Irian Barat dan Timur. Garis tersebut sebetulnya sudah lama ditentukan, yakni sejak kira-kira tahun 1880 waktu pemerintah Belanda, Jerman dan Inggris mengadakan traktat untuk membagi wilayah kekuasaannya di pulau Irian.
Penentuan batas wilayah itu berdasarkan peta yang ada pada saat itu. Lagi pula penentuan batas juga hanya dilakukan di atas meja perundingan.
Dari pantai utara garis batas ditarik lurus mengikuti garis meredian 141° 0' 0" B.T. sampai bertemu dengan sungai Fly, mengikuti arus sampai pada titik sungai itu menyilang dengan meridian yang melatui sungai Bensbach.
Baca juga: Ketika Merebut Irian Barat, yang Berat Justru Mendapatkan Makanan Saat Gerilya
Batas itu ditarik lurus ke Selatan mungikuti garis meredian tersebut. Pada pengukuran tahun 1933 muara sungai Bensbach terletak pada 141° 1 ' T " Bujur Timur.
Bagian Barat garis tersebut menjadi wilayah kekuasaan Belanda, sebelah Timur dibagi antara Inggris dan Jerman. Namun setelah perang dunia I wilayah Jerman itu menjadi daerah Inggris juga.
Pada tahun 1933 Team pengukuran Inggris dan Belanda mencoba untuk mengadakan pengukuran bersama dengan alat-alat geodesi yang sudah ada pada waktu itu. Namun mereka tidak berhasil menentukan garis meredian 141° 0' 0" Bujur Timur yang melalui pantai utara Irian.
Hasil pengukuran kedua team itu terpaut ± 398 meter atau ± 0° 0° 12", kesalahan yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam menentukan batas dua negara.
Bagaimana kalau dalam daerah 395 meter itu ditemukan tambang emas atau uranium kelak? Siapa yang menjadi pemiliknya?
Baca juga: Kisah Herlina Kasim: Merangkak di Bawah Hujan Peluru Guna Merebut Irian Barat Dari Belanda
Karena perbedaan batas demikian besar, maka kedua team menetapkan garis tengahnya sebagai garis meredian' 141° 0'0" B.T.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR