Sebab, isapan bayi akan mengirim sinyal ke kelenjar hipofisis untuk memproduksi hormon prolaktin dan oksitosin.
Posisikan bayi dengan baik sehingga ia bisa mengisap secara tepat.
Berikan stimulasi dengan meneteskan susu di puting sehingga bayi akan mengisap lebih keras.
Lakukan sesering mungkin sehingga sinyal ke hipofisis lebih banyak dan stimulasi pengeluaran hormon pun lebih banyak.
Yakin dan sabar.
Dibutuhkan keyakinan dan kesabaran sampai ASI benar-benar keluar.
Percayalah, ibu bisa memberikan Induksi Laktasi bagi bayi adopsi meski terkadang butuh waktu cukup lama sampai ASI diproduksi, sekitar 1-6 minggu.
Pahami hal-hal yang bisa menghambat pengeluaran ASI dan penanganannya, seperti: keengganan bayi menyusu, usia bayi yang sudah di atas 12 minggu, sudah terbiasa menyusu dengan botol, sudah diberikan makanan pendamping, dan lainnya.
Ibu perlu yakin dan sabar bisa mengatasi ini semua: ajak bayi untuk mau menyusu, hindari penggunaan botol, jika sudah diberikan makanan pendamping, cobalah memberi ASI terlebih dahulu; dan yang penting, motivasi Ibu harus tetap kuat.
Kontak kulit.
Lakukan kontak kulit sesering mungkin dengan bayi.
Ibu bisa menggendongnya dengan metode kanguru dimana kulit bayi bersentuhan langsung dengan kulit Ibu, tidurlah bersama bayi di setiap waktu, gendonglah sesering mungkin, peluk dan ciumlah, lakukan sendiri semua aktivitas yang terkait dengan bayi, seperti: memandikan, mengganti popok, memakaikan baju, dan lainnya.
Dengan begitu, ibu semakin merasa dekat, lekat, dan bahagia yang diharapkan memudahkan pengeluaran hormon prolaktin dan oksitosin.
Penggunaan obat hormonal.
Menstimulasi produksi ASI juga bisa dilakukan dengan pemberian obat hormonal, seperti: pil domperidon, provera, atau prometrium.
Namun pemberian ini sebaiknya dikonsultasikan secara detail kepada dokter mengenai dosis dan frekuensi pemberian.
Konsultasikan pula efek samping jika menggunakan obat hormonal ini.
Nah, kini tak ada lagi hambatan untuk bisa menyusui si kecil ya. Tetaplah bersemangat.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR