Pasalnya tanpa peran Kim Jong Un yang bersedia membuka keran perdamaian, masa depan perdamaian di Semenajung Korea dan penyelesaian Perang Korea secara damai tidak akan pernah terwujud.
Presiden AS Donald Trump sendiri saat ini sedang merasa surprise dan dipuji-puji rakyat AS karena akhirnya bisa berunding dengan Kim Jong Un secara damai.
Apalagi sebelumnya Trump telah melakukan berbagai upaya yang sangat gigih seperti kunjungan ke negara-negara Asia Pasifik serta mengrim direktur CIA ke Korut, demi menghindari konflik militer dengan Korut.
Di kancah politik internasional nama Moon Jae –in dan Donald Trump sesungguhnya sedang populer saat ini, berkat sikap kooperatif Kim Jong Un ‘sebagai pembawa damai’.
Kim Jong Un jelas sangat memahami kondisi itu. Oleh karena itu Kim Jong Un juga sangat berharap dalam perundingan damai nanti baik Korsel maupun AS, mau mengucurkan dana dan dan bantuan pangan dalam jumlah besar.
Tujuannya adalah untuk menyokong keuangan Kim Jong Un yang sedang tekor serta membantu rakyat Korut yang selalu diberitakan media internasional dalam kondisi kurang pangan.
Korut memang tidak memiliki pilihan lain untuk mencari uang dan mendapatkan bantuan pangan, setelah terkena imbas embargo ekonomi dari PBB sejak Agustus 2017.
Kecuali ‘’memalak’’ Korsel dan AS dengan memanfatkan ‘garans’i pembekuan program nuklirnya mengingat Rusia dan China atas desakan AS juga telah memberlakukan embargo ekonomi ke Korut.
Penghentian program nuklir dan pembekuan uji rudal balistik itu sebenarnya pernah dilakukan oleh para leluhur Kim Jong Un sebelum-belumnya demi mendapatkan imbalan uang dan bantuan ekonomi dari AS.
Namun manuver politik Kim Jong Un kali ini yang menginginkan perdamaian di Semenanjung Korea dan sekaligus menyelesaikan Perang Korea secara damai, semoga bukan hanya sekedar akal bulus Kim Jong Un demi mendapatkan ‘uang tebusan program nuklirnya’ demi melanggengkan kekuasannya.
Dengan demikian Kim Jong Un bisa membuktikan bahwa dirinya bisa berperan sebagai sosok pembawa damai di kawasan Semenanjung Korea, Asia-Pasifik, dan dunia internasional.
Bukan merupakan sosok yang membuat ketar-ketir dunia akibat ancaman serangan nuklir yang selalu digembar-gemborkannya.
Source | : | Daily Mail,cnn.com,south china morning post |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR