Advertorial
Intisari-Online.com - Replika Lego terbesar di dunia dari kapal Titanic berhasil dibangun lebih selama 11 bulan oleh bocah berusia 10 tahun dari Reykjavik, Islandia.
Itu membuat debut pertamanya di Amerika pada hari Senin di Titanic Museum Attraction, Pigeon Forge, Tennessee.
Brynjar Karl Bigisson, sekarang berusia 15 tahun, membangun replika Titanic dengan 56.000 lego.
Panjang replikanyanya mencapai 26 kaki (sekitar 7,9 meter) dan tingginya 5 kaki (1,5 meter).
Baca juga:
Baca juga:
Brynjar ingat bagaimana dia bermain dengan lego selama berjam-jam ketika dia masih berusia 5 tahun.
"Saya kadang-kadangmembangun sesuai dengan instruksi, namun kadang-kadang saya menggunakan imajinasi saya sendiri," katanya.
Pada saat itu, dia terobsesi dengan kereta api, tetapi berubah ketika kakeknya Ludvik Ogmundsson mengajaknya memancing di atas kapal.
Itu membuatminatnya berubah dan segera dia mencintai kapal.
Baca juga:
Kasihan, Telah Membayar Pajak Selama 30 Tahun, Wanita Ini Masih Dicap Imigran Gelap
Ketika Brynjar berumur 10 tahun, diamempelajari informasi mengenai kapal Titanic.
"Ketika saya bepergian dengan ibu saya ke Legoland di Denmark, saya melihat untuk pertama kalinya semua model replika besar yang luar biasa dari rumah dan pesawat."
"Saya Mmelihat kapal yang terkenal, kemudian saya mulai berpikir tentang membuat model lego saya sendiri."
"Saya mulai berpikir tentang membangun model lego titanic dalam ukuran besar, "kata Brynjar.
Proyek ini dibantu oleh kakeknya, Ogmundsson, seorang insinyur, dan ibunya, Bjarney Ludviksdottir.
Ogmundsson membantu mencari tahu berapa banyak bagian kecillegoyang diperlukan untuk membuat model tersebut.
Ludviksdottir hanya menjadi 'pemandu sorak' pribadinya.
"Jika ibu tidak mendukung proyek impian saya, itu tidak akan pernah menjadi kenyataan," kata Brynjar.
Sumbangan dari keluarga dan teman-teman juga memungkinkannya untuk membeli semuabagian lego.
Baca juga:
Jaksa: Ahmad Dhani Bayar Admin Sebesar Rp2 Juta per Bulan Untuk Menyebarkan Ujaran Kebencian
Brynjar mengatakan dia mampu mengatasi autismenya dengan membangun replika Titanic.
Sebelum memulai proyek, dia kesulitan berkomunikasi, membuatnya tidak bahagia dan kesepian.
Sekarang, dia memiliki kepercayaan diri dan memberikan wawancara mengenai pencapaiannya.
"Saya memiliki kesempatan untuk bepergian dan menjelajah, serta bertemu orang-orang yang hebat," katanya.
Ibunya mengatakan bahwa ketika dia mulai membesarkan putranya, dia benar-benar takut akan seperti apa masa depan anaknya.
Autisme anaknya membuat khawatir tentang hambatan belajar pada anaknya.
Namun dia sekarangmendorong orang tua anak-anak lainyang juga mengalami autisme untuk terus mendukung pencapaiantujuan mereka.
"Ketika anak Anda datang kepada Anda dengan mimpi atau tujuan 'gila' yang menarik,berikanlah yang terbaik."
Baca juga:
"Dengarkan baik-baik dan cobalah mencari cara untuk mendukung anak Anda mencapai tujuan itu."
"Mungkin itu akan menjadi investasi terbaik yang pernah Anda buat untuk anak Anda dikemudian hari," kata Ludviksdottir.
"Autisme tidak harus selalu menakutkan."
"Banyak ilmuwan hebat dan pemimpin nasional yang memiliki autisme."
"Yang terpenting adalah bahwaanak-anak tersebut tetap mendapatkan dukungan,"kata Ogmundsson.